Mohon tunggu...
Credentia Gisela
Credentia Gisela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sedang berada di semester tujuh dan sedang mencoba untuk tetap produktif. Sambil diikuti, sambil dilihat kontennya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Akurasi dan Plagiarisme Media dalam Produksi Berita Online di Indonesia

17 Oktober 2022   00:19 Diperbarui: 17 Oktober 2022   01:08 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelanggaran oleh media kelompok pertama disebabkan oleh kurangnya kontrol editor, tidak cermat dalam pemilihan data/kalimat, tidak menguji informasi, serta tidak berimbang kepada pihak yang berpotensi dirugikan. Kecenderungannya disebabkan oleh kesegeraan media untuk menyiarkan berita.

 

Pada kelompok kedua, pelanggaran terjadi dikarenakan keinginan agar berita dapat terekspos dan eksis, sehingga cuek terhadap etika dan aturan. Kencenderungannya, judul berita bersifat menghakimi, kesimpulan tidak berdasarkan fakta, dan sumber yang tidak dipertanggungjawabkan.

Media berita dengan website address bernama purnamanews.com mempublikasikan berita berjudul "Tuntutan Belum Dipenuhi, Puluhan Karyawan PT Sharp Palembang Kembali Berujuk Rasa" (Juli 2018).

Berdasarkan klarifikasi, diketahui bahwa sumber berita jurnalis berasal dari keponakannya yang melakukan unjuk rasa di Palembang. Realitanya adalah mereka yang melakukan unjuk rasa merupakan karyawan outsourcing PT Sinar Mulia Utama (SMU) yang memasarkan produk PT Sharp Indonesia, sebab tidak digaji oleh PT SMU selama berbulan-bulan.

Diputuskan oleh Dewan Pers bahwa media wajib untuk memuat hak jawab pada laman berita media dan meminta maaf kepada Pengadu, serta meningkatkan kompetensi redaksi. Berita ini dimuat dengan judul "Klarifikasi dan Hak Jawab dari PT. Sharp Elektronis Indonesia" (September 2018).

Infografis oleh Credentia Gisela
Infografis oleh Credentia Gisela

 

Studi kasus plagiarisme

Artikel yang ditulis Kartinawati (2017) menjelaskan istilah jurnalisme kloning mengarah pada perilaku jurnalis yang mencontek berita media lain yang (mungkin) disebabkan tidak maksimalnya perolehan data bahkan sama sekali tidak melakukan proses peliputan, kemudian mempublikasikan berita tersebut atas nama si jurnalis kloning.

Garini dan Besman (2018) dalam artikel lain mengutip Lestari (2015) bahwa jurnalisme kloning merupakan aktivitas bertukar sumber berita dalam wujud rekaman dan catatan wawancara, maupun berita jadi oleh jurnalis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun