Pada fase kedua, The Jakarta Post juga berhasil mengikuti prakteknya dengan baik. Melihat sekilas dari thejakartapost.com, setiap artikel per kategorinya paling tidak terbit setiap 3 jam sekali. Dibanding artikel cetak, jelas bahwa artikel digital dapat diperbarui dalam durasi yang lebih singkat.
The Jakarta Post Digital telah memenuhi fase ketiga, yaitu pemanfaatan multimedia dan multiplatform. Dalam situs mereka, dapat ditemukan adanya beragam multimedia. Contohnya, foto, video, dan visual interaktif. Bahkan, ada fitur khusus untuk mendapatkan berita berwujud multimedia.
Banyaknya ragam media sosial menarik perhatian The Jakarta Post untuk mempublikasikan berita mereka di media sosial seperti Twitter, YouTube, Facebook, Instagram, dan LinkedIn.
Uniknya, YouTube The Jakarta Post tidak melulu melampirkan berita hardnews atau softnews selayaknya yang dapat ditemui di akun lainnya. Berita feature berdurasi panjang dengan konten yang detail hadir dalam beragam tema yang diberi judul TJP Documentaries.
Yuk, intip contohnya di sini!
Sumber:
Adzkia, A. R. S. (2015). Praktik multimedia dalam jurnalisme online di Indonesia (Kajian praktik wartawan multimedia di cnnindonesia.com, rappler.com, dan tribunnews.com). Jurnal Komunikasi, 10(1), 41-54.
Ashari, M. (2019). Jurnalisme digital: Dari pengumpulan informasi sampai penyebaran. Inter Komunika: Jurnal Komunikasi, 4(1), 1-16.
Herlina, N. (2003). Proses temu kembali artikel suratkabar The Jakarta Post di perpustakaan The Jakarta Post [Laporan praktek kerja lapangan, Institut Pertanian Bogor]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Â
Koswaraputra, D. I., Sinaga B. M., & Andati, T. (2019). Pengembangan bisnis media The Jakarta Post digital. Jurnal Aplikasi Manajemen dan Bisnis, 5(2), 177-186. https://doi.org/10.17358/jabm.5.2.177
Puspita, R. & Suciati, T. N. (2020). Mobile phone dan media sosial: Penggunaan dan tantangannya pada jurnalisme online di Indonesia. Ekspresi dan Persepsi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(2), 132-146.