Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Blue | Read | Black Coffee | Social and Humanity | DSF7296 | pecandusastra96 | Ungkapkan Kebenaran Meski itu Sakit

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luck

30 Juni 2024   14:32 Diperbarui: 30 Juni 2024   14:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tragedi di usiaku yang baru menginjak 8 tahun itu bukanlah pemerkosaan biasa, namun pemerkosaan yang tragis, membuat bagian vitalku terkoyak sampai ke usus besarku. Dan beginilah kujalani keseharianku, menggunakan kantung kolostomi, sebagai pengganti bagian vitalku yang tak berfungsi untuk membuang kotoran dari usus besarku.

Kuketahui orang jahat itu ditahan 12 tahun penjara, jika itu terjadi diusiaku yang ke-8 tahun, maka sekitar 4 tahun lagi orang itu akan bebas dari tahanan. Aku memang membencinya, tapi aku berharap dia bertaubat, menyesali tindakannya dan menjadi orang yang jauh lebih baik lagi.  

Jika menangis akan membuat semua membaik, aku akan terus menangis. Jika marah dan memaki akan membuat semua kembali normal, maka aku akan memaki. Namun tangis dan makian yang datang dari kebencian hanya melahirkan kekecewaan sehingga membuatku selalu berburuk sangka. Semua itu sia-sia. Saat ini aku mungkin diberi ujian dengan satu cacat, namun jika aku terus mengeluh maka aku akan melupakan ribuan kelebihan yang Allah titipkan padaku. Sehingga aku putuskan untuk belajar ikhlas, dan yakin bahwa tak ada satupun dari makhluk yang tau perihal keajaiban yang masih menjadi rahasia Allah. 

Dan teruntuk ayah dan ibu, terima kasih untuk selalu sabar terhadapku serta selalu menyayangiku. Aku janji akan menjadi Ira kalian yang hebat, kuat dan tangguh. Dengan kekuranganku, aku akan menciptakan kelebihan pada diriku. Aku mencintai kalian. Aku adalah Ira yang beruntung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun