“Astaga, Bagas dan Byan, ngapain kalian ini?” Tanya Ari sambil meraih ketiga anaknya yang tidak menjawab dalam pelukannya.
-
Garis-garis cahaya mulai terlihat di Timur. Air sudah mengaliri setiap petak-petak sawah. Daun-daun hijau padi yang masih mungil seakan tersenyum. Ari dan ketiga anaknya duduk di saung.
“Yah, panen entar beli sepeda ya?” pinta Bima.
Ari terdiam. Sepeda mahal. Belum lagi permintaan Byan dan Bagas.
“Kalian berdua minta apa?” tanya Ari kepada kedua anaknya.
“Sepeda!” mereka menjawab bersamaan.
“Beli tiga sepeda?” Air memastikan permintaan ketiga anaknya itu.
“Bukan Ayah, satu sepeda untuk bertiga. Kita bisa gantian pakainya.” Jawab Bagas, si sulung. “Iya kan dek?” tanyanya kepada kedua adiknya untuk memastikan.
“Ho oh,” si bungsu menjawab.
“Baiklah…,” jawab Ari sambil selonjor. Matanya menatap penuh harap pada hamparan padi – sumber penghidupannya.