Aku melihatnya tepat di matanya. Dia tersenyum dan duduk di sampingku.
"Baiklah, buang-buang makanan itu pantang, jadi lebih baik eskrim ini kuhabiskan saja. Dia mulai memakan eskrim itu.
Aku merapatkan jaketku saat angin berhembus lumayan kencang. Sedang anak-anak di depanku malah kesenangan. Mereka membentangkan tangan seperti akan memeluk angin. Anak laki-laki mengibaskan rambut mereka. Kulihat pria di samping yang sibuk dengan eskrimnya. Aku jadi lapar. Kubuka kotak cemilanku, stroberi dan potongan kiwi.
"Oh, jadi kamu suka buah ya?"
Aku tidak menjawab, kumasukkan kiwi ke mulutku dan kukunyah pelan-pelan.
"Kayaknya enak," pria itu mencomot stroberi dan memakannya dengan eskrim. Dia tersenyum usil. "Aku harus pergi, lagian eskrimnya sudah habis. Kamu juga tidak banyak bicara." tambahnya sambil bangkit dari kursi.
"Aku suka coklat." kataku cepat.
Dia melihatku dan menaikkan alisnya. Aku mengangguk malu-malu.
"Oke. Sabtu?"
"Oke."
Dia melambaikan tangannya dan berlalu