Mungkin,
Tak akan ada yang memahami
Jika seorang tak pernah jatuh cinta
Di sepanjang alur hidupnya
Sobat,
Cinta itu bagai takdir abadi
Di mana manusia dan ciptaan lainnya berhak mencicipi
Akan kuceritakan sebuah kisah
Kala hati berapung di laut cinta
Akan kumulai dengan mata
Yang berisi cahaya
Menarikku masuk ke dalamnya
Berisi cinta dengan nyawa yang sempurna
Kulanjut dengan telinga
Dua helai daun, putih kemerahan warnanya
Mendengar setiap cinta
Yang terbang bebas di angkasa
Kuturun ke mulut
Tipis, manis, membuatku tak sadar diri
Hanya senyuman, yang terurai
Dan membius sepanjang masa
Walau terkadang,
Kecewa dan sedih tap pernah absen di taman belakang
Semua bergerak bagai Zeus
Tak ada yang lepas
Tak ada yang terhempas
Waktu, tunduk menunduk pada kakinya
Musim, gugup gemetar di depan jarinya
Hati, telinga, mata, tidak berdaya
Kala cinta sudah dilepas ikatannya
Aneh
Cinta membunuh
Cinta menyembuh
Cinta meracuni
Cinta pula penawarnya
Cinta menenggelamkan
Cinta pula yang menyelamatkannya
Aku mencintainya, namun
Di sisi lain, bibit kebencian mulai memunculkan pucuknya
Aneh memang, tetapi begitulah
Tak ada cinta yang tak aneh bentuknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H