LRT Jabodebek yang dibangun dengan ketinggian 9-12 meter di atas permukaan tanah menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di sekitarnya, yakni Bogor, Depok, dan Bekasi. Proyek LRT yang dilaksanakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dimulai pembangunannya dengan ground breaking oleh Presiden Jokowi pada 2015. Nilai investasi pembangunannya terbilang cukup besar, yakni Rp 29,9 triliun.
Terdapat tiga rute LRT di pembangunan tahap pertama, sebagai berikut Cawang-Harjamukti yang ditempuh selama 26 menit, Cawang-Dukuh Atas (21 menit), dan Cawang-Jatimulya (26 menit). Total terdapat 17 stasiun yang terdiri dari 16 stasiun tipical dan 1 stasiun transit dengan panjang lintasan 44 km.
Tiga rute lainnya di pembangunan tahap kedua adalah Dukuh Atas-Palmerah, Harjamukti-Bogor, dan Palmerah-Bogor dengan 8 stasiun dan panjang lintasan 39 km. Secara keseluruhan panjang lintasan LRT Jabodebek adalah 81,6 km.
Stasiun LRT untuk rute Cawang-Harjamukti, yaitu Stasiun LRT Harjamukti, Ciracas, TMII, dan Kampung Rambutan. Stasiun LRT untuk rute Cawang-Jatimulya, yaitu Stasiun LRT Jatimulya, Bekasi Barat, Cikunir 2, Cikunir 1, dan Jatibening Baru. Stasiun LRT untuk rute Cawang-Dukuh Atas, yaitu Stasiun LRT Cawang, Cikoko, Ciliwung, Pancoran, Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi, dan Dukuh Atas.
Direncanakan terdapat 32 train set dengan enam gerbong yang dioperasikan tanpa masinis. Dalam satu hari LRT mampu melayani 140 trip dengan jarak kedatangan kereta 3-4 menit. Dengan demikian diharapkan LRT bisa melayani 116 ribu penumpang.
Meningkatkan Kualitas HidupÂ
Tarif LRT sempat menjadi perbincangan masyarakat. Tarif LRT Jabodebek ditetapkan Rp 12 ribu. Sementara itu tarif LRT Sumsel yang telah beroperasi ditetapkan sebesar Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu. Ticketing akan diterapkan secara electronic fare collection, sistem non tunai yang digagas Bank Indonesia.
Tarif tersebut tentunya sepadan dengan fasilitas yang dinikmati, antara lain koneksi dengan transit oriented development serta stasiun yang dilengkapi 14 gate, lift dan eskalator yang memenuhi kebutuhan difabel, sampai ruang laktasi. Safety itu nomor satu.
Kemacetan tidak melulu di kota-kota besar di Pulau Jawa, kota-kota di luar Pulau Jawa juga mengalami kondisi serupa. Sejak lama pemerintah dalam hal ini Kemenhub berinisiatif mengembangkan angkutan massal di kota-kota besar dengan lebih dari 1 juta penduduk, diantaranya Medan dan Palembang.
Dalam pandangan Zulfikri, Jakarta sangat terlambat membangun LRT. MRT sendiri baru dibangun setelah 26 tahun. Filipina dan Singapura dengan jumlah penduduk lebih sedikit dari Jakarta telah memiliki moda transportasi tersebut.