Berdasarkan data yang dikumpulkan, AI bisa membantu pemerintah dalam merancang regulasi lalu lintas yang lebih efektif.
Misalnya, jika AI menunjukkan bahwa kecelakaan sering terjadi di persimpangan tertentu, pemerintah bisa meninjau dan merubah aturan di lokasi tersebut.
Semisal lainnya, jika data yang telah dihimpun menjukkan polusi atau kepadatan kendaraan yang meningkat, maka rekomendasi tentang aturan emisi karbon dan kuantitas produksi kendaraan dapat diusulkan oleh AI kepada Pemerintah.
Dengan berbagai aplikasi ini, AI tidak hanya membantu mengatur lalu lintas lebih efisien, tetapi juga bisa membantu pemerintah dalam membuat regulasi yang lebih tepat dan efektif.
Tantangan Penerapan
Tantangannya tentu ada, tapi dengan kerjasama semua pihak, kita bisa memanfaatkan AI untuk menciptakan sistem lalu lintas yang lebih baik.
Menjalankan teknologi AI dalam sistem lalu lintas, seperti mimpi yang sedap, tetapi memilikinya dalam praktiknya bukanlah tanpa tantangan. Bagaimanapun, setiap langkah maju selalu memiliki rintangan yang harus dihadapi dan diatasi. Mari kita jelajahi tantangan utama tersebut:
#1 Infrastruktur Data dan Teknologi
Teknologi AI membutuhkan data besar untuk bekerja secara efisien. Mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data ini membutuhkan infrastruktur teknologi yang canggih dan andal.
Analoginya seperti membuat kue. Jika Anda tidak memiliki oven yang tepat atau bahan-bahan yang Anda butuhkan, tidak peduli seberapa baik resepnya, kue tersebut tidak akan bisa dibuat dengan sempurna.
Demikian pula dengan AI, infrastruktur teknologi yang memadai adalah kunci untuk mengolah 'resep' data tersebut menjadi solusi lalu lintas yang efisien.