Mohon tunggu...
Clint Perdana
Clint Perdana Mohon Tunggu... Penulis - Just an Ordinary Learner

Menulis sebagai media bertukar pikiran, diskusi dan dakwah modern di tengah luas namun sempitnya dunia ini, mari berbagi!

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bongkar Rahasia Keuntungan Berjualan di E-commerce Vs Social Commerce

25 Juni 2023   19:12 Diperbarui: 26 Juni 2023   16:45 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Belanja Online; Source: freepik.com

Perdagangan telah menyeberang batas fisik dan menapak era digital. Kini, transaksi bisa dilakukan di ujung jari, kapan saja, di mana saja.

Dua pintu besar ini adalah e-commerce dan media sosial (social commerce). Keduanya telah membantu mendorong perubahan cara belanja masyarakat yang pada akhirnya mendongkrak  pertumbuhan bisnis di Indonesia.

Hal yang dibuktikan melalui data Bank Indonesia yang menunjukkan nilai transaksi e-commerce sebesar 476 Triliun di akhir 2022 yang artinya telah 'meledak' empat kali lipat dalam lima tahun terakhir.

Trend penurunan angka kunjungan beberapa platform e-commerce besar Indonesia  yang terdeteksi di kuartal pertama 2023 sebesar rata-rata 15-17 persen secara bulanan menurut data  SimilarWeb yang disarikan KataData (Maret 2023) tidak lantas membuat pesimisme trend sampai akhir tahun.

Setidaknya ada opini kemungkinan indikasi peralihan aktivitas dari platform e-commerce ke social commerce yang cukup masif yang seharusnya tidak mempengaruhi angka pertumbuhan transaksi online secara nasional.

Namun, apa sebenarnya keuntungan berjualan di e-commerce dan media sosial, dan mana yang lebih menguntungkan?

Karakteristik Pengguna dan Faktor Kunci

Dalam hal karakteristik, pengguna e-commerce biasanya lebih serius dalam mencari produk atau jasa. Mereka biasanya sudah memiliki niat untuk membeli dan lebih fokus pada produk atau jasa yang mereka cari.

Sementara itu, pengguna media sosial (social commerce) umumnya tidak secara khusus mencari produk atau jasa, tetapi menemukan produk atau jasa tersebut secara tidak sengaja saat menjelajahi platform.

Oleh karena itu, penjual dapat mencapai pelanggan yang lebih tepat sasaran dan percepatan 'closing' melalui e-commerce, sementara media sosial (social commerce) dapat digunakan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan langkah-langkah bertahap dimulai dari 'awareness'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun