Mohon tunggu...
Claudius Evan
Claudius Evan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kompasiana

Hi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Habis Perkara, Hati Sengsara - Resensi Novel Merantau ke Deli

1 Oktober 2021   22:20 Diperbarui: 28 Februari 2022   22:31 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dengan begitu, pembaca tak perlu khawatir akan bingung dengan alur cerita, tapi justru akan dimanjakan dengan ketegangan situasi, kebahagiaan, pilu, dan berbagai perasaan lainnya sepanjang cerita. Selain itu, buku ini menjelaskan budaya dan tradisi Minang dan Jawa dengan jelas. 

Sebagai contoh ada banyak pedoman masyarakat Minang yang ditanamkan pada diri Leman, seperti 'Laut sakti dan rantau bertuah' yang dibuktikan dengan semangat dan usahanya bertahan di negeri jauh, juga pandangan orang Jawa terhadap pernikahan yang mengutamakan kebersamaan dan mengutarakan afeksinya pada pasangan. Di samping itu, buku fisik 'Merantau ke Deli' ini memiliki kualitas yang bagus, mulai dari cover-nya yang tidak mudah terlipat dan bahan kertas yang berkualitas sehingga tinta dapat tercetak dengan baik.

Penulis tak hanya menemukan kelebihan, namun juga kekurangan. 

Meski buku ini mudah dipahami alurnya, namun bagi sebagian orang, khususnya anak-anak, masih akan sulit mengerti situasi dan pergumulan kehidupan rumah tangga. 

Lalu, novel ini juga tidak disediakan pembatas buku. Buku ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang belum pernah membaca novel atau belum terbiasa dengan novel berat, karena novel ini cukup mudah untuk dipahami dan tidak terlalu tebal. 

Selain itu, buku ini juga lebih direkomendasikan pada remaja dan dewasa karena mengandung topik yang cukup kompleks, yaitu permasalahan hidup. Buku ini juga dapat menarik perhatian mereka yang ingin lebih mendalami budaya Minangkabau yang sangat pekat.

Secara keseluruhan, penulis puas dengan cerita dan konflik yang terdapat pada buku ini. Pemikiran haruslah dipertimbangkan dengan baik agar kemungkinan penyesalan dapat berkurang di kemudian hari, apalagi jika menyangkut orang lain. 

Hal ini termasuk dengan percaya pada pegangan dan prinsip yang tertanam pada diri kita agar kelak, seperti dalam skala yang lebih besar yaitu pernikahan atau hal-hal lain, seseorang dapat memutuskan kebijakan yang bijak dan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Tidak hanya pelajaran rumah tangga, buku ini juga mengajarkan tak selamanya apa yang ada di atas atau bawah akan kekal, karena roda kehidupan akan tetap berputar seiring waktu berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun