Mohon tunggu...
Claudius Evan
Claudius Evan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kompasiana

Hi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Habis Perkara, Hati Sengsara - Resensi Novel Merantau ke Deli

1 Oktober 2021   22:20 Diperbarui: 28 Februari 2022   22:31 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dibesarkan dari keluarga Muslim di Padang Panjang, Hamka mengembangkan nilai religiusitas dengan baik yang kemudian menjadi seorang ulama dan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama. Hamka melanjutkan perjalanan hidupnya ke Jawa dan belajar di negeri Mekah, sebelum aktif berorganisasi dan berkarya di Indonesia lagi.

Dalam dunia politik, Hamka pernah menjabat sebagai pemimpin Muhammadiyah di Padang Panjang dan Purwokerto, serta ikut gerilya melawan Belanda di Medan. Selain novel fiksi, Hamka juga dikenal sebagai penulis banyak karya ilmiah Islam dan cerpen. Hamka kemudian dihormati sebagai Pahlawan Nasional setelah dianugerahi gelar oleh Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Novel 'Merantau ke Deli' bermula dari seorang pedagang asal Minangkabau bernama Leman yang jatuh cinta dengan salah satu pekerja kebun mandor besar bernama Poniem di Deli. 

Meski hanya kenal melalui kegiatan jual-beli di antara mereka, Leman merasakan keistimewaan pada Poniem. Poniem yang awalnya ragu karena merupakan simpanan Mandor Besar dan pernah dikecewakan Warjo, mantan suaminya, luluh juga hatinya oleh perkataan Leman. Bermodal tekad dan nekat, Leman bersungguh-sungguh dalam menikahi Poniem yang merupakan wanita asal Jawa, dengan menghiraukan perbedaan yang ada di antara mereka.

Sebagai pasangan yang berbeda adat, Leman dan Poniem tidak serta-merta merasakan mulusnya aspal baru masa depan mereka. Dengan prinsip yang dibawa Leman dari Minangkabau, Leman sempat menghadapi kesulitan seorang diri. Ia percaya istri tidak perlu membantunya mengurus permasalahan dan kesulitan yang ada dalam pekerjaan dan rumah tangga. 

Sebagai perempuan Jawa yang rendah hati dan berbaik budi, Poniem percaya adatnya bahwa dengan bersama-sama berusaha, maka rumah tangga mereka akan dijauhkan dari kesulitan. 

Hati Leman yang kemudian menjadi lebih terbuka, berhasil mengembangkan perniagaannya yang sempat terpuruk itu berkat inisiatif, perencanaan, dan bantuan Poniem melalui campur tangan dalam usaha dan penjualan harta yang diambilnya dari kebun mandor besar dahulu. Kesejahteraan mereka juga bertambah dengan kehadiran mantan kuli bangunan Jawa yang bernama Suyono, karena kegigihan dan bakatnya dalam bekerja di kedai Leman.

 Kesuksesan Leman, Poniem, dan tangan kanan mereka, Suyono, berhasil membawa bisnis mereka dikenal di kawasan Deli dan para pebisnis di Medan. Meski mereka sudah bergelimang harta, anak kandung yang ditunggu-tunggu Leman dan Poniem masih sulit juga untuk didapatkan. 

Di tengah kekhawatiran Leman dan Poniem yang tidak kunjung melahirkan anak, mereka berencana untuk mengunjungi tanah kelahiran Leman di Sumatra Barat. 

Para kerabat khususnya yang wanita, sangat terpukau dengan keelokan sifat dan pribadi Poniem yang sangat rendah hati dan berperilaku terpuji. Hanya karena perbedaan tanah kelahiran dan budayalah yang menyebabkan Leman harus menerima saran dari perempuan-perempuan kampung dan Sutan Paduko, untuk bisa memikirkan opsi menikah lagi dengan wanita dari ranah Minang, negerinya.

Seperti layaknya ujian, jika kita tidak mencoba maka kita tidak akan tahu di mana 'pahit'nya kesulitan ujian itu atau 'manis'nya nilai ujian yang didapat. Rumah tangga yang baru terbentuk ini rawan akan perpecahan akibat perbedaan budaya yang ada. Hasrat muda dan bisikan kerabat yang senantiasa berdengung di pikiran Leman membuat imannya goyah dan membuat dalih untuk bisa menikah dengan orang sekampungnya, Mariatun. Bukan main, Leman yang selama bertahun-tahun bersisian dengan Poniem, merasakan frustasi hebat akan pilihan muskil yang harus dihadapinya, karena 'pahit-manis' masa depan kehidupannya ditentukan dari pilihan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun