Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

Samba Ria

27 Juni 2024   05:00 Diperbarui: 27 Juni 2024   06:23 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persis ketika rombongan raja tiba di hutan lebat sekitar rumah Samba, salah seekor anjing mendapati sisa talas rebus yang terjatuh dari sela-sela lantai rumah panggung. Maka tahulah raja bahwa ada kehidupan tak jauh dari lokasi mereka.

Samba sangat terkejut waktu melihat raja datang bersama rombongan. Ia tak memiliki makanan untuk disuguhkan. Bahkan air pun tidak ada. Jadi ia menyuruh adiknya untuk mengambil air.

Terpesona oleh kecantikan Samba, raja yang licik itu sengaja membocorkan tempayan untuk menampung air. Dengan demikian, air yang akan diisi adiknya, tak akan pernah terisi penuh sampai ke rumah mereka.

Begitu adiknya pergi, sang raja langsung melakukan aksi, yaitu membawa Samba dengan paksa. Samba sangat ketakutan dan bermohon untuk tidak meninggalkan adiknya. Namun raja dengan bengis menjawab, "Tinggalkan dia sendirian biar dimakan binatang buas!"

Samba yang cerdas, langsung mendapat ide, "Kalau begitu, izinkan hamba mengumpulkan daun-daun paria ini, sebab hamba sangat menyukai sayur ini."

Sepanjang jalan, Samba membuang selembar demi selembar daun paria sebagai penunjuk jalan. Lembaran daun tersebut berakhir di depan istana. Maka tahulah adiknya bahwa sang kakak telah diculik oleh raja. Lalu ia pun bermohon kepada raja untuk menemui kakaknya, tapi permohonan ini ditolak.

Sebelum meninggalkan istana, adiknya yang membawa sebatang dahan kelor, berpesan kepada raja, "Tolong berikan dahan ini kepada kakak hamba untuk ditanam. Kalau tumbuh subur, artinya hamba baik-baik saja. Namun kalau pohon ini layu, maka artinya hamba sedang sakit."

Kali ini, permintaan tersebut dikabulkan. Raja pun memerintah prajurit untuk menanam dahan tersebut di halaman istana yang tanahnya sangat subur. Namun pohon kelor yang sempat bertumbuh itu, setiap hari bertambah layu dan nyaris mati. Maka Samba mencari akal untuk bisa menemui adiknya.

Suatu hari ketika raja pergi berburu, Samba sengaja menjatuhkan cincin pemberian raja pada saat ia mandi di sungai. Akibatnya, semua dayang-dayang sibuk mencari cincin tersebut. Kesempatan ini langsung dimanfaatkan oleh Samba untuk menjumpai adiknya di hutan yang sedang sakit.

Kakak beradik ini tahu bahwa raja pasti marah dan akan mencari mereka. Jadi Samba langsung menyiapkan racikan biji cabe rawit, merica dan daun kelor. Ketika raja datang mendobrak pintu mereka, Samba langsung menyiram racikan tersebut dan mengenai kedua mata sang raja.

Lolong raja tak kalah nyaring dengan lolong anjing yang menemaninya berburu. Namun lolong raja lebih dikarenakan menahan perih di mata yang luar biasa pedas, sehingga raja tak bisa melihat. Raja pun terpeleset dan jatuh. Kepalanya membentur batu di bawah rumah. Dan seketika itu juga raja tewas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun