Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Setelah Diboikot, Saatnya Memikirkan Alternatif Minyak Goreng

20 Maret 2022   06:00 Diperbarui: 20 Maret 2022   12:48 2335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Italia juga membatasi konsumen untuk membeli minyak goreng (Foto dokpri) 

Beberapa tahun lalu saya masih bisa melihat kebun-kebun jagung, gandum bahkan padi dan barbabietola (bit) untuk dibikin gula di sekitar Regione Veneto. 

Tapi sejak provinsi Treviso dinobatkan sebagai penghasil minuman anggur prosecco nomer 1 di dunia, harga jagung dan gandum langsung anjlok. Petani di wilayah ini termasuk Oderzo, cenderung hanya menanam anggur karena harganya jauh lebih baik.

Selalu ada hikmah dari setiap masalah. Belajar dari konflik Rusia-Ukraina, petani di Veneto merasa bertanggugjawab untuk mengusahakan kembali ladang-ladang mereka menjadi kebun-kebun gandum dan jagung. 

Mereka juga menuntut pemerintah untuk menimbang ulang soal harga gandum dan jagung lokal. Boleh bangga menjadi produsen anggur terbaik di dunia, tapi tidak semua orang Italia mengkonsumsi minuman anggur. Masyarakat masih butuh gandum dan jagung untuk menyambung hidup.

Untuk teman-teman di Indonesia, kelangkaan minyak sawit kiranya menjadi motivasi kita besama untuk mulai memikirkan berbagai alternatif minyak goreng nabati dari aneka biji-bijian yang ada di bumi Indonesia. Negeri kita kaya, sangat kaya. Saatnya memikirkan cara mengolah dengan baik semua sumber daya alam yang telah tersedia. 

Italia jauh lebih kecil dan nyaris tak punya sumber daya alam karena negerinya sangat terbatas oleh iklim. Namun mereka memiliki SDM (sumber daya manusia) yang bisa mengolah sumber daya alam (walau hasil impor) menjadi produk unggul yang mendunia. Sebagai contoh, mereka tak pernah melihat pohon kopi apalagi kebunnya. Tapi olahan biji kopi mereka sangat dikenal dan mendunia.

Sungguh bangga menjadi orang Indonesia!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun