Saat itu sempat terlintas pemandangan kebun matahari di Toscana dalam benak saya. Dalam hati saya berdoa dan berharap sambil membayangkan kalau-kalau ada orang Indonesia yang mulai mengusahakan kebun bunga matahari untuk dibikin minyak goreng. Atau kacang tanah diolah menjadi minyak goreng. Atau biji labu kuning dan lain-lain. Indonesia kaya sekali dengan keragaman buah yang bijinya bisa diolah menjadi minyak goreng.
Tahun '70an kami pernah menanam pohon coklat di pekarangan rumah di Jakarta. Saya masih SD dan sangat kecewa karena buah coklat isinya hanya deretan biji yang rasanya pahit. Padahal saya membayangkan coklat manis rasa susu seperti yang dijual di warung-warung dengan aneka bentuk.Â
Kalau pun dibikin minuman, saya tak sudi meminum air warna coklat keruh yang di permukaan terlihat genangan minyak melayang-layang.
Sekarang kalau membaca komposisi produk pelembab bibir sini yang tertulis mengandung lemak coklat (burro di cacao) saya hanya mesem-mesem membayangkan buah coklat di pekarangan rumah kami.
Kembali ke pertanyaan teman-teman Italia soal boikot memboikot minyak sawit, mereka akhirnya paham. Bahkan mereka sempat tersipu malu sebab rumah-rumah di sini umumnya menggunakan lantai kayu (parquet)Â yang diimpor dari Indonesia.Â
Banyak perumahan modern yang memakai pemanas di bawah lantai kayu karena lebih hangat, praktis dan tidak memakan tempat. Dari segi estetis juga terlihat indah dan berkelas alias bergengsi.Â
Kesimpulan, kalau mau boikot yang dikaitkan dengan isu lingkungan, harusnya mereka juga ikut konsisten tidak memakai lantai parket dari kayu Indonesia.
AMBIL HIKMAH POSITIF
Soal isu tentang langkanya minyak goreng di Indonesia, saat ini isunya ikut merembet ke Italia. Bukan disebabkan oleh oknum nakal yang menumpuk minyak sehingga hilang dari pasaran, tapi rupanya Italia mengimpor hampir semua kebutuhan pokok dari negara yang sedang konflik ini.Â
Bukan rahasia lagi kalau bahan bakar seperti gas, membeli dari Rusia. Ternyata jagung dan gandum selama ini pun mengimpor dari Ukraina.Â
Padahal keduanya merupakan makanan pokok yang diolah menjadi roti, pasta, pizza dan polenta. Olahan makanan ini wajib hadir di meja makan orang Italia setiap harinya.