Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mensyukuri Kemarau Rawamangun dan Oderzo

5 September 2021   14:00 Diperbarui: 6 September 2021   05:04 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapangan Tanah yang masih tersisa di depan rumah kami (Foto pribadi)

Meneruskan kebiasaan Abah menebar bibit untuk menanam pohon, jaman itu kami hanya bisa menggandakan pohon jarak kepyar di sekitar lapangan depan rumah. Beberapa pohon flamboyan yang ditanam Dinas Pertamanan DKI, satu persatu mati karena kekeringan. 

Jangankan menyiram pohon di sekeliling lapangan, air yang ada pun kami eman-eman untuk bisa bertahan karena kemarau cukup panjang. Hanya jarak jenis kepyar yang masih bertahan bahkan beranak pinak memenuhi lapangan.

Oh ya, sekarang mama menanam jati, kelor dan salam di pojok lapangan. Serta beberapa tanaman bunga dan buah lain untuk menyemarakan lapangan yang beralih fungsi menjadi taman kota. 

Tahun '90an kami juga berlangganan air PAM selain tetap mempertahankan sistem pengairan yang sudah ada. Dari tong yang mudah berkarat, menjadi toren air berkapasitas besar dengan penyangga yang jauh lebih aman dan solid.

Acquedotto (menara air) di Oderzo (Foto pribadi)
Acquedotto (menara air) di Oderzo (Foto pribadi)

Hijrah ke Italia, saya terkagum-kagum melihat sistem pengairan kota yang menyuling air sungai menjadi air bersih yang bisa diminum langsung. Padahal sudah banyak korban meninggal di sungai Monticano yang melintas kota Oderzo. 

Selain kecelakaan karena terpeleset dan terminum air kotor yang menyebabkan kematian, banyak juga orang frustrasi memilih sungai ini untuk mengakhiri hidup. 

Terbayang bahwa kandungan air ini cukup berbahaya. Tapi dalam keseharian, setelah melewati berbagai proses dan analisa yang sangat ketat dan teliti, masyarakat tetap aman dan sehat mengkonsumsi air kran bertahun-tahun, termasuk saya.

Ada beberapa titik pengolahan air yang tersebar di kota Oderzo. Mulai dari waduk hulu yang letaknya di tepi sungai sebagai sumber air. 

Waduk tersebut fungsinya membendung air sungai. Lewat pipa berkelok-kelok yang ditanam di bawah tanah, airnya dialirkan menuju waduk hilir. 

Di tempat ini, penampungan airnya jauh lebih besar karena prosesnya lebih rumit. Dari sini, perlahan-lahan air yang sudah bersih, dialirkan ke pusat toren (acquedotto) yang selanjutnya mengalir ke perumahan warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun