Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Sekarang, Nak.. Not Today!! (2)

19 Mei 2021   21:00 Diperbarui: 19 Mei 2021   21:00 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaki pun ikut infus (Foto dok. Pribadi)

Kaki pun ikut infus (Foto dok. Pribadi)
Kaki pun ikut infus (Foto dok. Pribadi)
Sesudah kejadian itu, ada seorang professor yang sempat mengecam dokter yang melakulan operasi, mengapa bisa terjadi edema. Dokter tersebut hanya memberi alasan masalah teknis, tidak dijelaskan secara rinci. Dikatakan juga bahwa Andrej yang banyak bergerak. Bisa dimaklumi karena kondisinya juga tidak membuat rasa nyaman bayi.

Sebagai ibu, mendengar alasan ini sepertinya tak logis. Tapi apa mau dikata, Kasrina sudah pasrahkan semua keadaan ini kepada tim dokter yang menurutnya, orang-orang tepat yang ahli di bidang ini. Soal bayinya yang banyak bergerak, anak seusia Andrej belum mengerti apa-apa, belum bisa diajak berkomunikasi. Dan akhirnya, kalau memang harus diikat, mungkin ini memang sudah aturan yang sesuai prosedur.

Kondisi 3 hari di ICU (Foto dok. Pribadi) 
Kondisi 3 hari di ICU (Foto dok. Pribadi) 
Selain dokter Djoki dan dokter Maria yang pernah tangani Andrej, Professor/Chief Doctor untuk Bone Marrow Transplantation pun mengajukan kasus Andrej ke Ikatan Dokter Dunia (Wordl Medical Association) sebab kasus ini dianggap pelik. Dalam hal ini mereka sudah mengupayakan berbagai cara. Selain buntu, selalu lahir penyakit baru lain di luar prediksi yang semakin semrawut. Jadi mereka menunggu jawaban dokter yang merespon kontak.

Jawaban datang dari salah satu dokter di RS Italia, Sant Matteo-Pavia yang menyarankan beberapa hal yang harus dilakukan. Lalu terjadi koresponden via email antar profesor di Serbia dan profesor di Italia hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menerima Andrej mendapat perawatan di Italia.

BERANGKAT KE PAVIA (ITALIA)

Sementara itu, keluarga kecil Miric, mulai mengurus dokumen dan sibuk mengajukan visa. Sayangnya, mereka terkendala dengan surat izin Miric yang sudah balik kerja di kapal sejak bulan Mei 2019. Padahal Agustus 2019 mereka harus ke Italia. Karena itu pihak kedutaan Italia masih menunda pembuatan dokumen.

Salah satu persyaratan untuk mengajukan visa, harus ada surat persetujuan dari pihak ayah. Waktu itu suaminya Kasrina sudah kontak Captain, untuk minta tolong dibuatkan surat rekomendasi izin untuk Kasrina dan Andrej, berdua ke Italia. Jadi pada saat kapal berlabuh di pelabuhan Italia, suaminya ke kantor polisi di Civitavecia, Spezia (Florence). Namun hasilnya nihil.

Padahal sudah H-7 dari hari keberangkatan, tapi Kasrina dan Andrej belum punya visa Italia. Sementara transportasi dengan pesawat presiden Serbia, ambulan dan surat-surat lainnya sudah konfirmasi. Tidak tanggung-tanggung, dukungan pemerintah Serbia untuk Andrej dan Kasrina, mereka difasilitasi pesawat presiden untuk berangkat ke Italia.

Tidak berhasil meyakinkan pihak kedutaan Italia, akhirnya Miric minta cuti darurat karena surat dari Captain kapal tetap ditolak oleh pihak kedutaan Italia. H-3 saat Miric tiba, tahunya mereka dapat konfirmasi dari kedutaan Italia. Visa 'Medical' mereka disetujui, walau tanpa perlu surat ijin orang tua dsb.

Tapi suaminya sudah terlanjur keluar, turun meninggalkan kapal dan pekerjaan. Risiko bekerja di kapal yang berupa hotel terapung, situasinya jauh berbeda dengan bekerja di daratan. Sekali meninggalkan pelabuhan, urusannya repot kalau harus mengejar kapal di tengah laut.

Mendarat di Malpensa, Italia (Foto dok. Pribadi)
Mendarat di Malpensa, Italia (Foto dok. Pribadi)
H-2 sebelum berangkat ke Italia, dokter di Serbia juga memasang kateter urine untuk Andrej. Agak ribet karena terpasang juga kateter obat-obatan di paha kanan. Tapi untunglah mereka berangkat ke Italia dengan pesawat. Jarak tempuh juga tidak terlalu jauh. Setidaknya, dokter di Serbia ikut mempersiapan perjalanan yang lebih aman untuk Andrej walau mungkin dirasakan kurang nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun