Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengintip Keunikan Alih Fungsi Kulkas Menjadi Perpustakaan di Stasiun Oderzo

18 April 2021   18:00 Diperbarui: 19 April 2021   01:30 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan nasional SS 53 via Postumia (Foto dok. Pribadi)

Mereka juga minta agar stasiun menyediakan toilet, loket penjualan tiket dan mesin swalayan makanan. Bertahun-tahun mereka menyuarakan ide ini bahkan mereka menangis saat tembok stasiun dicoret oleh para vandalis yang memperburuk tampilan fisik bangunan. Namun suara mereka tidak pernah didengar oleh pihak yang pernah menjanjikan untuk menghidupkan kegiatan dalam bangunan stasiun.

Awal Maret lalu, sesama mereka termasuk saya dibikin penasaran dengan penyumbang kulkas berisi buku bacaan (perpustakaan mini) yang anonim. Siapa pun dia, orang itu sangat mengerti apa yang menjadi tuntutan kelompok pencinta stasiun kereta Oderzo. 

Tanpa menyebut nama, kulkas yang disulap menjadi perpustakaan, adalah bentuk daur ulang yang sangat positif. Sebab masih ada warga nakal yang sengaja membiarkan kulkas rusak dibuang di pinggir jalan karena tidak mau membayar tambahan iuran sampah.

Warna menarik, model familier dan aktual (Foto dok. Pribadi)
Warna menarik, model familier dan aktual (Foto dok. Pribadi)

Di Oderzo, ada wilayah tertentu yang sudah disediakan untuk para penggemar grafiti. Karena itu, corat-coret di tembok stasiun dikategorikan vandalisme oleh kelompok pencinta stasiun (dan juga oleh saya pribadi). Kulkas daur ulang perpustakaan (bibliofrigo) diberi sentuhan seni dengan media cat semprot, media yang sama seperti yang dipakai para pelukis dinding dan penggemar grafiti. Berarti, pelukisnya pastilah seorang profesional di bidang ini.

Pilihan tokoh yang menjadi model, sangat menarik secara warna dan sangat akrab dalam keseharian. Minion di sini lebih dikenal sebagai cattivissimo (artinya jahat sekali) tentu punya makna tersirat bagi artis misterius yang pastinya senang membaca (sebab sudah menyumbangkan sejumlah buku).

Terlepas dari penyumbang anonim yang sangat dermawan, ide daur ulang kulkas menjadi perpustakaan dan ditempatkan di stasiun-stasiun, adalah baik sekali untuk diterapkan di Indonesia. 

Semoga bisa menjadi catatan tambahan untuk melengkapi stasiun-stasiun di ibu kota baru yang akan dibangun. Hanya ingin berbagi hal-hal baik dari Italia untuk Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun