Mereka juga minta agar stasiun menyediakan toilet, loket penjualan tiket dan mesin swalayan makanan. Bertahun-tahun mereka menyuarakan ide ini bahkan mereka menangis saat tembok stasiun dicoret oleh para vandalis yang memperburuk tampilan fisik bangunan. Namun suara mereka tidak pernah didengar oleh pihak yang pernah menjanjikan untuk menghidupkan kegiatan dalam bangunan stasiun.
Awal Maret lalu, sesama mereka termasuk saya dibikin penasaran dengan penyumbang kulkas berisi buku bacaan (perpustakaan mini) yang anonim. Siapa pun dia, orang itu sangat mengerti apa yang menjadi tuntutan kelompok pencinta stasiun kereta Oderzo.Â
Tanpa menyebut nama, kulkas yang disulap menjadi perpustakaan, adalah bentuk daur ulang yang sangat positif. Sebab masih ada warga nakal yang sengaja membiarkan kulkas rusak dibuang di pinggir jalan karena tidak mau membayar tambahan iuran sampah.
Di Oderzo, ada wilayah tertentu yang sudah disediakan untuk para penggemar grafiti. Karena itu, corat-coret di tembok stasiun dikategorikan vandalisme oleh kelompok pencinta stasiun (dan juga oleh saya pribadi). Kulkas daur ulang perpustakaan (bibliofrigo) diberi sentuhan seni dengan media cat semprot, media yang sama seperti yang dipakai para pelukis dinding dan penggemar grafiti. Berarti, pelukisnya pastilah seorang profesional di bidang ini.
Pilihan tokoh yang menjadi model, sangat menarik secara warna dan sangat akrab dalam keseharian. Minion di sini lebih dikenal sebagai cattivissimo (artinya jahat sekali) tentu punya makna tersirat bagi artis misterius yang pastinya senang membaca (sebab sudah menyumbangkan sejumlah buku).
Terlepas dari penyumbang anonim yang sangat dermawan, ide daur ulang kulkas menjadi perpustakaan dan ditempatkan di stasiun-stasiun, adalah baik sekali untuk diterapkan di Indonesia.Â
Semoga bisa menjadi catatan tambahan untuk melengkapi stasiun-stasiun di ibu kota baru yang akan dibangun. Hanya ingin berbagi hal-hal baik dari Italia untuk Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H