"Sangat positif sekali dan memang bagus dengan dibentuknya komunitas tersebut maka pelajar yang masa depannya cerah dan masih panjang itu bisa terhindar dari bahaya narkoba maupun kekerasan,"kata Dirbinmas Polda Riau Kombes Pol DR H Sugiyono kepada tiraskita.com, Senin (24/11) melalui selularnya.
Dirbinmas Polda Riau berharap, dengan adanya komunitas itu maka semakin terbatasi ruang gerak pemuda-pemudi dan juga anak anak kita bisa selalu terbentengi dengan berbagai macam kegiatan positif yang kreatif produktif.Melihat peredaran narkoba di Riau masih mendominasi dikalangan remaja, kata Kombes Pol DR H Sugiyono, Polda Riau melakukan berbagai upaya. "Upaya-upaya yang kita lakukan ada tiga strategi yakni Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk semakin sadar akan bahaya narkoba terutama bagi anak-anak bangsa sebagai calon pimpinan esok harus terhindar dari bahaya narkoba dan aksi kekerasan, selanjutnya yakni Meningkatkan patroli pencegahan pada pelabuhan-pelabuhan dan tempat tempat persinggahan. Dan yang terakhir yakni melakukan penegakan hukum untuk lebih memberikan aspek jera", terang pria yang belum lama ini mendapat gelar DR.
Pembahasan:
Dengan dibentuknya Komunitas Pemuda Anti Kekerasan dan Anti Narkoba, para remaja Indonesia dapat belajar mengenai narkoba cara penanggulangannya. Selain itu, komunitas ini juga bertujuan sebagai upaya pencegahan agar pemuda pemudi Indonesia tidak terjerumus dalam belenggu narkoba dan kekerasan. Kegiatan ini mencerminkan upaya bela negara dalam memajukan pendidikan rakyat dan upaya memajukan kesejahteraan.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm) Pelatihan Komputer Kepada Aparatur Dan Karang Taruna Desa
Sabtu, 7 Februari 2015, Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Unikom telah melaksanakan salah satu program kerjanya pada tahun akademik 2014/2015 ini, yakni Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang melibatkan dua Desa sebagai pesertanya, yakni Desa Nyalindung dan Desa Sumur Bandung Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
Aparatur Desa dan Karang Taruna menjadi sasaran utama dari kegiatan PKM ini, karena kedua lembaga tersebut "Merupakan ujung tombak terdepan dalam memberikan layanan informasi, surat menyurat dan sosialisasi berbagai program dari pemerintah pusat ke masyarakat Desa. Hal inilah yang melatarbelakangi Prodi Ilmu Komunikasi melaksanakan pelatihan komputer kepada Aparatur dan Karang Taruna Desa, selain itu tentu saja dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi baik bagi Unikom sebagai institusi maupun bagi setiap dosen dalam menyebarluasan ilmu dan kompetensi para dosen tersebut", seperti yang di utarakan Ketua Pelaksana Sangra Juliano P, saat memberikan laporan di awal-awal acara.
Selain melaksanakan kegiatan Pelatihan Komputer kepada Aparatur dan Karang Taruna Desa, kegiatan PKM ini juga sebagai wadah awal pelaksanaan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama antara Prodi IK Unikom dengan dua Desa yang terlibat. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan langsung di hadapan Direktur LPPM Unikom, Dr. Lia Warlina, M.Si, dan merupakan rangkaian inti dari acara pembukaan yang dilakukan di Ruang Dago 6.
Setelah melakukan foto bersama sebagai acara terakhir dari rangkaian acara seremonial pembukaan, para peserta yang berjumlah 22 orang diarahkan ke ruang Dago 8 Kampus Unikom untuk melaksanakan kegiatan pelatihan Komputer. Pelaksanaan Kegiatan pelatihan komputer ini sendiri dibagi ke dalam 3 sesi (materi). Sesi pertama yakni pelatihan dasar komputer seperti : Open Windows 8, menggunakan Windows 8 dan membandingkannya dengan windows-windows terdahulu, dilanjutkan dengan materi mengenal Office 2013, serta pelatihan menggunakan Ms.Word 2013 yang disampaikan oleh Sangra Juliano P, M.I.Kom sebagai Instruktur.
Sesi kedua yakni materi lanjutan untuk Office 2013 yakni mengenal dan menggunakan Ms.Excell 2013 yang disampaikan oleh Inggar Prayoga, M.I.Kom, selanjutnya sesi terakhir yakni mengenal dan menggunakan Ms.Power Point 2013 yang disampaikan oleh Tine Agustin W, M.I.Kom. Dengan ketiga materi tersebut, Panitia mengharapkan dapat berbagi ilmu kepada para Aparatur dan Karang taruna Desa khususnya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi seperti surat menyurat dan pelayanan-pelayanan dokumen lainnya.
Diakhir rangkaian kegiatan, ketiga insruktur mengadakan Tanya jawab dan diskusi seputar materi yang disampaikan kepada peserta pelatihan. Selain itu diskusi tersebut juga dijadikan sebagai bentuk evaluasi kegiatan dan ramah tamah antara para instruktur dan peserta pelatihan, dimana ada 3 doorprize yang dibagikan kepada 3 peserta terbaik. Sebagai hasil evaluasi kegiatan, panitia menilai pelatihan komputer yang telah dilaksanakan kepada Aparatur dan Karang Taruna di desa perlu untuk terus dilakukan secara berkesinambungan dalam rangka membantu meningkatkan kinerja dua lembaga tersebut dalam memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat Desa.
Pembahasan: