Mengunggah segala sesuatu dalam media sosial memang hak masing-masing remaja. Tetapi sebagai pengguna media sosial sudah sebaiknya kita hanya memamerkan sesuatu yang positif, dalam arti tidak menimbulkan kecemburuan sosial serta menista kemanusiaan dan alam. Hal positif yang dimaksud adalah seperti tulisan, hasil jepretan, dan kreasi lain yang inspiratif.
      Semakin banyaknya informasi yang diterima semakin sulit juga membedakan apakah berita tersebut benar atau tidak. Sebelum kita membagikan sebuah berita atau gambar melalui media sosial, kita harus mengenal ciri-ciri hoaks berikut ini :
- Menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan dan lain-lain (fear arousing).
- Sumber tidak jelas, tidak ada yang bisa diminta pertanggungjawaban atau klarifikasi (whispered propaganda).
- Pesan sepihak, menyerang, tidak netral atau berat sebelah (one sided).
- Mecantumkan nama tokoh berpengaruh atau memakai nama yang mirip dengan media terkemuka (transfer device).
- Memanfaatkan fanatisme, antara lain ideologi, agama, suara rakyat (Plain folks).
- Judul dan pengantarnya provokatif, tidak cocok dengan isinya.
- Memberi penjulukan (stigma).
- Minta supaya di-share atau diviralkan.
- Menggunakan argumen dan data yang sangat teknis supaya nampak ilmiah dan dipercaya.Â
- Artikel yang ditulis biasanya menyembunyikan data dan fakta serta memelintir pernyataan narasumbernya.
- Berita ditulis media abal-abal. Tidak jelas alamat dan susunan redaksinya.
- Manipulasi foto dan keterangannya. Foto-foto lama biasanya digunakan dan berasal dari kejadian di tempat lain. Pelaku bisa mengubah foto dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
PENUTUP
      Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Media sosial yang tumbuh pesat saat ini tentu selalu membawa dampak dan perubahan pada kehidupan kita. Dampak media sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna media sosial adalah dari kalangan remaja. Selain banyak manfaat yang didapatkan, media sosial juga membawa dampak negatif bagi remaja sebagai pengguna media sosial.
      Maka itu, untuk meminimalisir dampak buruk yang akan diterima, sudah sepatutnya setiap remaja bijak dalam menggunakan media sosial. Dengan begitu, sebagai pengguna media sosial khususnya remaja dapat menjadikan media sosial sebagai wadah dalam mengekspresikan diri secara positif dan mengembangkan diri serta menyebarkan hal-hal positif ke khalayak umum.
REFERENSI
Ainiyah, N. (2018). Remaja Millenial dan Media Sosial: Media Sosial Sebagai Media Informasi Pendidikan Bagi Remaja Millenial. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 2(2), 221--236. https://doi.org/10.35316/jpii.v2i2.76
Felita, P., Siahaja, C., Wijaya, V., Melisa, G., Chandra, M., & Dahesihsari, R. (2016). Pemakaian Media Sosial Dan Self Concept Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 30--41.
Putri, W. S. R., Nurwati, N., & S., M. B. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1). https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13625
Setiadi, A. (2016). Pemanfaatan media sosial untuk efektifitas komunikasi. Jurnal Humaniora, 16(2), 1--7. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala/article/download/1283/1055
Sosial, R. M., & Iii, B. A. B. (n.d.). Warga Gereja Merespon BAB I.