Mohon tunggu...
CLARA OKTAVIA PRATIWI
CLARA OKTAVIA PRATIWI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Nama : Clara Oktavia Pratiwi NIM : 43222010001 Jurusan : S1 Akuntansi Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Behavioral Conditioning Ivan Pavlon dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

15 Desember 2023   01:02 Diperbarui: 15 Desember 2023   01:03 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayahnya adalah seorang pendeta, dan  Pavlov sendiri awalnya bermaksud menjadi pendeta, namun  berubah pikiran dan memutuskan untuk mengabdikan dirinya pada fisiologi. 

Penelitian yang membuat Pavlov terkenal sebenarnya bermula dari penelitian pencernaan. Ia mempelajari proses pencernaan pada anjing, khususnya hubungan  antara air liur dan fungsi lambung. 

Ia menyadari bahwa keduanya berkaitan erat dengan refleks  sistem saraf otonom. Tanpa air liur, perut tidak mengirimkan pesan untuk memulai pencernaan. 

Pavlov ingin mengetahui apakah rangsangan eksternal mempengaruhi proses ini, jadi dia mengatur metronom agar berfungsi saat memberi makan anjing ujinya. Beberapa saat kemudian, anjing saya yang sebelumnya hanya ngiler saat  melihat atau memakan makanan, mulai ngiler saat mendengar metronom, meski tidak ada makanan. Pada tahun 1903, Pavlov menerbitkan penelitiannya dan menyebutnya sebagai "refleks terkondisi", yang membedakannya dari refleks bawaan seperti menarik tangan. Teori yang  dikemukakan oleh Ivan Pavlov didasarkan pada eksperimen yang sering disebut dengan teori pengkondisian klasik. 

Pavlov adalah seorang ilmuwan besar Rusia yang memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 1909. Pada hakikatnya pengkondisian klasik adalah suatu prosedur yang menciptakan refleks baru dengan memperkenalkan suatu stimulus sebelum  refleks tersebut terjadi. Pengkondisian klasik ini termasuk dalam teori behavioris. Behaviorisme adalah pandangan  bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang  diamati, bukan  proses mental. Menurut para behavioris, perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan dan dapat diamati secara langsung.

APA ITU TEORI BEHAVIORAL

Lalu teman-teman tau ga sih apa itu teori behavioral? Pasti teman-teman bingung kan. Nah supaya kalian tidak bingung jangan lupa untuk lanjut membaca artikel aku ya. Jadi, teori behavioral itu sendiri sama saja dengan teori perilaku manusia. Perspektif behavioral menitikberatkan pada peranan belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia, yang terjadi melalui rangsangan  (stimulus) yang menimbulkan hubungan tingkah laku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanis Masu. 

Asumsi dasar tentang perilaku menurut teori ini adalah bahwa perilaku sepenuhnya diatur oleh aturan dan dapat diprediksi serta ditentukan (Rahyubi, 2012). Menurut teori ini, orang memperlihatkan perilaku tertentu karena, melalui pengalaman masa lalu, mereka telah belajar mengasosiasikan perilaku tersebut dengan imbalan. Stimulan tidak lain adalah lingkungan belajar internal dan eksternal anak yang menyebabkan terjadinya belajar. Sedangkan respon adalah hasil atau akibat yang berupa respon fisik terhadap suatu stimulus (Muhibbinsyah, 2013). 

Teori behavioral merupakan pendekatan penting dalam psikologi yang menjelaskan pengaruh lingkungan eksternal terhadap perilaku manusia. Teori ini menekankan pentingnya mengamati perilaku yang dapat diamati secara eksternal dan hubungan stimulus-respons. Teori ini berfokus pada peran pembelajaran dalam menjelaskan perilaku manusia, dengan pembelajaran terjadi melalui hubungan perilaku reaktif dan rangsangan  yang menghasilkan respons. Dalam teori behavioral, perilaku sepenuhnya ditentukan oleh aturan dan dapat diprediksi serta ditentukan. 

Menurut teori behavioral, hal terpenting dalam proses belajar mengajar  adalah seseorang  dianggap telah belajar apabila menunjukkan adanya perubahan perilaku. Dari teori ini  proses belajar juga dapat diartikan sebagai stimulus dan respon. Dengan kata lain input  berupa stimulus dan output  berupa respon.

Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah perilaku stimulus-respon. Artinya apa yang diberikan guru (insentif) dan apa yang diterima siswa (respon) perlu diperhatikan dan diukur. Hal ini dilakukan karena penting untuk mengukur stimulus dan respon untuk melihat apakah siswa memperhatikan adanya perubahan perilaku.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun