Mohon tunggu...
Clara Vanessa
Clara Vanessa Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Aku Anak INDONESIA ! Suka Makan, Suka Foto dan yang pasti juga suka KAMU ;-)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Dinamika Kampanye Politik dan Dampaknya Terhadap Pemilih

4 Januari 2024   01:22 Diperbarui: 4 Januari 2024   01:27 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ketiga, kami melakukan analisis konten terhadap materi kampanye politik, termasuk iklan, pidato, dan posting media sosial, untuk memahami strategi dan retorika yang digunakan oleh partai politik.

 

Data dari survei, wawancara, dan analisis konten kemudian dianalisis menggunakan teknik statistik dan interpretatif untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara dinamika kampanye politik dan pilihan pemilih.

Hasil dan pembahasan

Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kampanye politik memiliki dampak signifikan terhadap pemilih dalam konteks Pemilu 2024 di Indonesia:

1. Strategi kampanye yang efektif: Kami menemukan bahwa strategi kampanye yang memperhatikan isu-isu yang relevan bagi pemilih, memiliki pesan yang jelas dan mudah dipahami, serta menggunakan pendekatan yang emosional dan persuasif, cenderung lebih berhasil dalam memengaruhi persepsi dan pilihan pemilih.

2. Retorika politik yang mempengaruhi pemilih: Retorika politik yang digunakan dalam kampanye politik memiliki dampak yang signifikan terhadap pemilih. Pemilih cenderung merespons dengan baik terhadap retorika yang mengandalkan emosi, janji perubahan, dan penekanan pada isu-isu yang relevan dengan kepentingan mereka.

3. Pengaruh media sosial dan teknologi digital: Penggunaan media sosial dan teknologi digital dalam kampanye politik telah mengubah cara partai politik berinteraksi dengan pemilih. Kami menemukan bahwa pemilih yang aktif di media sosial cenderung lebih terpengaruh oleh pesan kampanye yang disebarkan melalui platform tersebut.

4. Peran media tradisional: Meskipun pengaruh media sosial meningkat, media tradisional seperti televisi, surat kabar, dan radio tetap memainkan peran penting dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi pemilih. Pemilih yang terpapar secara intensif pada media tradisional cenderung lebih terpengaruh oleh pesan kampanye yang disampaikan melalui media tersebut.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun