"Aku udah tau, blekk..." Ledeknya, menjulurkan lidah.
"Dasar, manja." Ujar pria itu terang-terangan.
Sebelum kejahatan dimulai, pria itu lebih dulu meninggalkan gadis itu keluar. "WOI, KEVAN SIALAN?!" Yang diteriaki justru tersenyum tipis mendapati gadis itu tengah mengjarnya hingga lapangan.
Aksi gadis itu terhenti karena upacara bendera telah dimulai.
'Liat aja nanti, gue bales lo. Anak kambing!'
Begitu upacara selesai, semua orang langsung berhamburan dan buru-buru masuk ke dalam kelas. Gagal sudah rencana gadis itu balas dendam.
"Ira, gue nyontek Matematika nya dong. Ga ngerti sama soal yang nomer 4..." Dina langsung menunjukkan hasil orak-oreknya pada Lameira.
"Gue sebenarnya ga terlalu paham, cuma ya dibisain aja ini. Nah, yang ditanya nya di taruh di atas, terus yang soalnya yang ini nih taruh di bawahnya dan blalalalala...." Ira menjelaskan hingga guru pengajar datang.
KRINGGG!
Istirahat pun ia tidak istirahat, masih ada tugas kelompok yang harus di print sekarang. Karena itulah, Ira, Novia, dan Dina yang satu kelompok membagi tugas dan Ira mendapat tugas print ke luar sekolah.
Lumayan, jajan di luar.