Mohon tunggu...
Bryna
Bryna Mohon Tunggu... Tutor - Peminat sejarah dan budaya

Senang menulis tentang sejarah, seni, dan kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dunia yang Penuh dengan "Tes"

12 Maret 2024   18:43 Diperbarui: 14 Maret 2024   14:02 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang tua dan teman yang memberi semangat bagi peserta tes (Sumber: Youtube Asian Boss)

Malahan pada teorinya, tes yang dapat diakses dari orang yang paling kaya sampai orang yang paling miskin, merupakan alat mobilitas sosial. Bayangkan seoang anak buruh tani, kebetulan secara biologi, otaknya encer, kebetulan juga lingkungan sosial ataupun sekolah mendukung dan  bisa masuk  ITB lewat tes dengan bersaing dengan siswa-siswa yang mengikuti kursus. Kemudian, sehabis lulus, dapat bekerja di perusahan rakasa, lewat tes tadi juga. Pada akhirnya dapat membantu ekonomi keluarganya di desa.

Dalam sejarah, negara yang paling awal menerapkan tes terbuka pegawai negeri adalah di kerajaan Cina dengan semangat konfusianisme. Ujian Kekaisaran dimulai pada masa Dinasti Han  (206SM - 220M). Ujian-ujian tersebut merupakan sarana bagi laki-laki muda dari kelas mana pun untuk memasuki birokrasi  dan menjadi bagian dari kelas pejabat-cendekiawan yang terhormat.

Namun pada praktiknya tentu saja kehidupan sosial tidak seromantis itu. Kenyataannya justru orang-orang yang masuk kampus atau jurusan favorite (kedokteran) dibekali juga dengan modal ekonomi yang kuat. Mereka bisa membayar kursus intensif yang berjuta-juta dengan konseling guru privat. Mereka memiliki kesempatan untuk fokus belajar tanpa harus membantu orang tuanya berdagang. Tidak masuk kedokteran UI atau Unpad pun dia bisa masuk kedokteran swasta yang kualitasnya bagus. 

Kembali sejarah Cina tadi, ujian masuk pegawai kekaisaran tersebut pun  memiliki berbagai tingkatan dan sangat sulit untuk dilewati, memerlukan pengetahuan luas tentang klasik Konfusianisme, hukum, pemerintahan, dan pidato di antara mata pelajaran lainnya. Tentunya sulit bagi pemuda dari keluarga petani di Kekaisaran Cina kuno untuk lulus dalam ujian tersebut meskipun secara teori dapat mengikutinya. Namun, bagimanapun, secara optimis, mobilitas sosial yang disediakan aksesnya oleh "tes" masih kemungkinan dapat terjadi. 

-Sekalian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun