1)Memilih sumber untuk merumuskan hipotesis. Kemampuan yang dimaksud adalah bagaimana siswa memilih sumber atau teori yang mendukung rumusan masalah yang telah dibuat. Kelengkapan sumber pustaka yang sesuai menjadi perhatian untuk penulisan dasar teori dan selanjutnya merumuskan hipotesis.
2) Menulis hipotesis. Kemampuan yang dimaksud adalah bagaimana siswa menuliskan hipotesis. Apakah ada keterkaitan antara rumusan masalah, dasar teori dan hipotesis yang telah dibuat.Â
a. Mengumpulkan data
 Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber seperti buku, media cetak maupun elektronik, internet, video, wawancara dengan narasumber, dan dari sumber yang relevan lainnya. Langkah-langkah dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:Â
1) Menentukan variabel atau obyek. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam menentukan variabel atau obyek dari permasalahan sebelum siswa mencari data yang dibutuhkan agar mendapatkan informasi atau data sesuai dengan yang diinginkan.Â
2) Menentukan teknik pengumpulan data. Kemampuan siswa yang dimaksud adalah bagaimana siswa dalam menggunakan dan memilih teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data adalah observasi, kuesioner (angket), dokumentasi, wawancara dan lain-lain.Â
3) Menyusun instrumen atau alat pengumpulan data. Kemampuan siswa yang dimaksud adalah siswa mampu menyusun instrumen yang akan digunakan sebagai panduan dalam mengumpulkan data.
C. Pengaruh Aktivitas Belajar dengan Metode Problem Solving terhadap Hasil Belajar
  Menurut Hamruni (2012: 105) dilihat dari aspek psikologi belajar, aktivitas belajar siswa dalam metode problem solving (pemecahan masalah) tidak hanya didapatkan dari aspek kognitif saja yang merupakan proses menghafal sejumlah fakta dan menghasilkan perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman, tetapi juga dari aspek afektif dan psikomotorik yang merupakan suatu proses interaksi secara sadar antara individu dengan lingkungannya melalui penghayatan secara internal akan problema yang dihadapi siswa. Keenam aktivitas siswa dengan metode problem solving yaitu: menyadari masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, serta menyusun dan mempresentasikan laporan dapat membentuk kompetensi kognitif, terutama pada aktivitas siswa sebagai berikut:Â
 1. Menyadari masalah, yaitu kegiatan siswa dalam memunculkan pengalaman membentuk kompetensi pengetahuan yang dapat menunjukkan pengalaman yang ada dan kegiatan siswa dalam menentukan permasalahan membentuk kompetensi pemahaman dalam menentukan suatu permasalahan dari pengalaman yang ada.
2. Merumuskan masalah, yaitu kegiatan siswa dalam menjelaskan latar belakang masalah membentuk kompetensi pengetahuan dalam menjelaskan latar belakang masalah yang diuraikan dalam bentuk tulisan dan kegiatan siswa dalam merumuskan masalah membentuk kompetensi pemahaman tentang merumuskan permasalahan dari latar belakang masalah yang sudah dijelaskan.Â