Jika kamu sudah melewati ini, Selamat kamu sudah bekerja keras dan aku bangga pada mu, Allah bangga pada mu kamu lulus ujian, dan mereka, orang-orang tersayang mu bangga padamu karena sudah bertahan akan emosi yang begitu lama kamu pendam. Kamu di kuatkan-NYA dan kamu memang yang terbaik karena itu kamu lulus.
Kamu dan kita tidak sendiri, apa yang terjadi padamu bukanlah aib/dosa/karma. Mungkin allah menegur kita tapi aku ingin ingatkan bahwa kata "menegur" ia bukan karena Allah murka, tapi karena DIA begitu sayang pada kita, Ingin memuliakan mu melebihi hamba-Nya yang lain. Mereka patut cemburu pada kamu dan kita.
Kamu berharga dan kamu harus tahu itu, Semangat 💪 🤜🤛
Saran untuk orang terdekat dari korban:
Datangi korban. Tampak kan wujud mu pada korban. Lalu, luruskan niat tulus mu membantu korban Insya Allah niat mu sampai pada mereka. Mereka butuh kamu pinjamkan indera pendengaran mu pada mereka. Â Mereka, sungguh saat waktu krisis itu TIDAK BUTUH Mulut mu.
 Banyakin Sabar sampai mereka mau dan kuat untuk bercerita. Tolong jangan paksa mereka cerita, hargai dan kasihi mereka.  Itu Sudah sangat membantu mereka, guys.
Aku ingin kita merenungkan kembali;merefleksikan kembali,dan membersihkan hati kita dari dendam. Lalu mencoba terus untuk menerima dengan ikhlas , Insya Allah kemulian akan kau dapatkan di dunia dan akhirat. Tanpa kamu sadari, Dia yang Maha Pengasih, begitu Mencintaimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H