Daripada pusing, sebut saja hemat energi. Cara menghemat energi dalam rumah tangga, tentu dimulai dari mengidentifikasi penggunaan energi. Bicara listrik, ini dimulai dari mencari tahu berapa daya alat elektronik di rumah. Informasi ini cukup dicari di box (jika masih disimpan) atau pada label yang menempel di alat elektronik yang dimaksud. Pendingin ruangan 1 PK, misalnya, memiliki daya sekitar 800 Watt. Pompa air, jika cukup besar, dayanya bisa mencapai 10.000 Watt. Kulkas tergantung pada kapasitas dan pintu, misalnya kulkas 2 pintu akan memakan daya 150 Watt. Ricecooker, alat elektronik yang biasa kita pakai 24 jam, membutuhkan daya 350 Watt untuk memasak dan 80 watt untuk menghangatkan. Â
Untuk mencari tahu konsumsi bulanan, daya tadi tinggal dikalikan berapa jam menyala tiap harinya, dikali lagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut. Jika pendingin ruangan dinyalakan 8 jam sehari, itu artinya AC 1 PK akan menghabiskan 192 kWh tiap bulannya (0.8 kW x 8 jam x 30 hari). Jika tarif listriknya Rp 1.352/kWh, AC itu saja sudah menghabiskan sekitar Rp 260.000.
Mengkonversinya dalam nominal uang saya rasa lebih memotivasi kita untuk bijak. Kita bisa melakukan konservasi energi di rumah dengan mengurangi penggunaan alat elektronik atau mengatur konsumsinya, misalnya dengan menyetel suhu pendingin ruangan. Sementara untuk efisiensi energi, kita bisa beralih ke alat elektronik yang lebih hemat energi. Lampu LED misalnya, jauh lebih hemat dibanding lampu CFL (yang berulir) dan incandescent (bohlam kuning dan lampu panjang). Begitu pula dengan LED TV, lebih kecil daya yang diperlukan dibanding LCD TV.
Jawa tak kekurangan listrik dan sumber energi lain, dan rasanya masih jauh untuk menggantikan listrik berbahan bakar fosil ini sepenuhnya dengan energi terbarukan. Namun tantangan yang kita hadapi dan bisa kita sama-sama tanggulangi adalah bagaimana menggunakan energi berlimpah itu dengan lebih bijak.
Untuk masa depan yang lebih baik.
Salam hangat,
Citra
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H