Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Membungkus Cerita di Teluk Jakarta

27 Oktober 2015   20:47 Diperbarui: 27 Oktober 2015   21:27 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di semua perjalanan menjelajah pulau-pulau itu, ada satu sosok yang tak alpa hadir.

Namanya Candrian Attahiyat. Figurnya yg kebapakan menyiratkan pengalaman. Bagian dari Tim Ahli Cagar Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ini memang punya sejuta kisah. Pertama bertemu, dalam sekali bercerita, saya bisa menangkap cintanya yg dalam pada sejarah. Juga mimpinya yang besar pada pulau-pulau cagar budaya di Jakarta. Keinginannya kuat: menjaga warisan masa lalu yg sarat pelajaran.

"Jalan sama Pak Candrian seperti kuliah sejarah," saya berujar di malam kami berkumpul untuk berbagi kesan. Bagaimana tidak, dengan pengalamannya sebagai arkeolog selama hampir 30 tahun, Pak Candrian begitu fasih menyebut sejarah martello, menunjuk dengan tepat di mana sisa benteng Belanda berada, hingga berbagi cerita noni Belanda yang selingkuh dan mati muda. Darinya cerita ratusan tahun lalu dibagikan. Dikisahkan dengan penuh semangat, penuh pesan.

"Dosen" sejarah ini tak lupa berpesan: menjaga warisan sejarah adalah sebuah ikhtiar dan kita bisa iuran. Pak Candrian dengan keahliannya, kita dengan cerita-cerita yang hendaknya terus dibagikan dan ditularkan.


Rasanya tak salah saya menyebut Pak Candrian Sang Penjaga.

 

Di ujung perjalanan, saya duduk di dermaga. Memandang laut lepas dan memandang ke belakang, ke hari yang membawa saya ke masa lalu. Di Jakarta pulau, saya terpukau. Tentang pantainya yang nyaman, ekosistemnya yang harmonis, hingga balutan sejarah yang tak bisa tidak, adalah bagian dari kita.

Saya membungkus cerita di Teluk Jakarta.

 

XOXO,

-Citra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun