Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lamaran Pekerjaan Ditolak? Apa yang Salah?

16 September 2014   18:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:31 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3) Ngirim lampiran yang namanya nggak unik

Yang saya maksud unik adalah berbeda dan personal sesuai yang mengirim. Jika mengirimkan CV, ya tulis saja CV-nama, misalnya CV-Marlistya Citraningrum. Mengapa? Memudahkan pencarian dan perapian dokumen. Kalau yang melamar kita saja sih barangkali nggak masalah, lha kalau yang melamar seribu orang dan semuanya hanya menulis CV? Saat diunduh, dokumennya akan menjadi CV (1),. CV (3), CV (1000), dan ini menyusahkan mereka yang akan membaca dokumen kita. Menyusahkan sama dengan membuat sebal, barangkali tidak membuat kita ditolak, tapi sudah membuat kita memiliki kesan kurang baik di mata mereka.

4) Mengirimkan dokumen yang ukurannya terlalu besar dan dokumen yang tidak diminta

Ini tidak perlu penjelasan panjang kali ya. Usahakan selalu mengirim dokumen yang besarnya kurang dari 2 MB, dan jangan menyertakan dokumen yang tidak diminta. Jika perusahaan yang kita lamar tertarik, mereka akan menghubungi kita untuk meminta dokumen tambahan. Mengirimkan dokumen lain yang terlalu banyak, apalagi dalam file yang terpisah akan merepotkan mereka yang mengunduhnya.

Udah gedhe, banyak, yang kepake cuma 1. Sebel, nggak?

5) Salah ketik dan teman-temannya

Jangan ada salah ketik, jangan menggunakan kata-kata yang kurang baku. Kesalahan penulisan dan kata yang tidak baku atau disingkat bisa membuat kita dinilai nggak teliti, nggak niat melamar pekerjaan. Luangkan waktu untuk membaca kembali lamaran yang kita buat.

6) Menjadi deadliner

Oke. Saya sih deadliner traveler, tapi ya tahu diri kalau mengirim lamaran pekerjaan. Perusahaan biasanya akan melihat aplikasi yang masuk secara berkala, dan kalau ada aplikasi yang bagus di awal, mereka bisa jadi malas untuk melihat aplikasi lanjutan. Jadi bayangkan, ada 1000 aplikan, karena kita mengirim mepet hari terakhir, kita berada di urutan 990. Ternyata ada aplikan yang bagus-bagus di 200 urutan teratas. Kabar buruk buat kita kan? Padahal bisa jadi kita memiliki kualifikasi yang disyaratkan.

Alasan lainnya adalah karena banyak yang berpikir serupa, lalu kejadian surel kita gagal masuk ke alamat surel perusahaan yang kita tuju karena kotak surat mereka penuh. Siapa yang rugi? Nggak ada waktu untuk mengirim ulang, lho.

Pernah tidak dipanggil ketika melamar pekerjaan secara online? Mungkin kesalahan di atas sebabnya. Ayo sama-sama belajar, dan tetap semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun