Mohon tunggu...
Citra azilla Nandyasha
Citra azilla Nandyasha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswi

anak Ekonomi Islam minangkabau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harga Karet yang Fluktuatif, Kesejahteraan Petani Karet di Sijunjung Terancam?

1 November 2022   10:44 Diperbarui: 1 November 2022   11:06 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

pengeluaran, daya beli rumah tangga, dan lainnya. Jika pada saat sekarang di Sijunjung harga

karet per kg nya hanya Rp.6.000 dan karena sekarang musim hujan, rata-rata petani karet

hanya mengumpulkan karet 100 kg per minggu. 100 x Rp.6.000 = Rp.600.000 per minggu.

Para ibu rumah tangga di Sijunjung biasanya membeli kebutuhan di pasar pekan

sekali seminggu. Menurut survei, rata-rata ibu rumah tangga yang mendapatkan penghasilan

dari mengumpulkan karet menghabiskan Rp.350.000 per minggu untuk membeli kebutuhan

dan peralatan rumah tangga di pasar. Sisa uang 250.000 tidak akan menutupi kebutuhan

mereka yang lainnya selama seminggu, apalagi bagi pasangan suami istri yang anaknya

banyak dan bersekolah. Belum lagi untuk membayar listrik, air dan tagihan yang lainnya.

Saat sekarang ini, banyak para petani karet di Sijunjung yang mencari tambahan

nafkah dengan cara lain contohnya mencari kayu bakar di hutan yang kemudian dijual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun