Tidak berutang dan memberi utang
Ini pro dan kontra buat orang lain, terkadang saya suka kasian dengan orang lain dan mudah memberi utang, tetapi setahun terakhir saya sedikit perhitungan.Â
Saya tidak memberikan utang secara cuma-cuma melainkan ada kompensasi yang diberikan orang tersebut pada saya.Â
Semisal ada teman pinjam uang lima ratus ribu buat anaknya, saya akan tanya dulu apa yang bisa dia beri pada saya selain uang. Misalnya, dia bisa membantu saya untuk mengemudikan kendaraan saat saya akan sidang ahli di pengadilan, kenapa begitu?Â
Saya ingin mengajak orang terdekat saya untuk sama-sama belajar bahwa untuk mendapatkan uang tidak mudah dan harus ada yang diberikan. Saya tidak mau seperti orang lain yang justru lebih takut sama orang yang ngutang.Â
Berutang, nah ini bisa ditanya deh ke ibu-ibu penjual batik dan daster yang suka datang ke kantor saya menawarkan barangnya.Â
Beliau bilang tidak masalah kalau saya berutang dan bisa membayar kapan saja sebab semua dicatat di dalam bukunya. Saya menolak karena saya hanya akan membeli kalau saya ada uang.Â
Saya tidak mau berutang pada orang lain bukan karena sok-sokan mampu, tapi lebih ke arah memahami kondisi orang lain.Â
Saya berutang otomatis tidak membayar, lalu bagaimana orang tersebut memutar modalnya untuk berjualan lagi keesokan harinya?
Saya juga berpikir kalau saya meninggal nanti, kasian si penjual dan kasian juga keluarga saya terbebani utang.
Gunakan sampai habis dan tidak dapat digunakan lagi