Melainkan, ini bagaimana bernafas sambil merasakan udara yang masuk dari hidung dan kemudian dihembuskan. Kalau kamu bernafas, apanya yang gerak? Perut atau diafragma? Kalau saya keduanya, dan yang pasti melalui hidung.
Tahukah kamu, kkita kadang bernafas hanya menggunakan 1/3 atas patu-paru dalam bernafas.Â
Orang yang berada dalam keadaan stres biasanya akan bernafas dengan cepat.Â
Nah pada mind decluttering ini, bernafas yang perlahan sambil dirasakan. Saat proses bernafasmu baik, maka tubuh akan lebih relaks.
8. Me time
Biasanya ini dilakukan agar lebih relaks. Kegiatannya pun bermacam-macam, seperti luluran di rumah, nemenin anak bermain, main game, berkebun, dan lain-lain.
Dengan mind decluttering kita bisa lebih fokus atas apa yang kita lakukan, tidak mudah bereaksi atas stimulus.Â
Sama halnya dengan mindfulness di mana Germer, Siegel, dan Fulton (2005) menyebutkan mindfulness adalah suatu kondisi kesadaran pada saat ini dengan penuh penerimaan.Â
Menjadi sadar sepenuhnya pada hal yang terjadi saat ini dengan mengalihkan pengalaman yang lain, diterima sepenuhnya tanpa penilaian (Mace, 2008).
Jadi buat para pembaca yang baik hati, kalau sudah merasa overload, susah mengingat, mudah lupa, letih. Itu berarti sudah saatnya melakukan mind decluttering untuk kesehatan mental bersama.
Selamat mencoba ^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H