Mohon tunggu...
Cita juwita alwani
Cita juwita alwani Mohon Tunggu... Psikolog - PSIKOLOG RS.BHAYANGKARA POLDA JATIM

Trying to be a minimalism.. Bekerja sebagai seorang psikolog di ppt jatim perlindungan thd perempuan n anak korban kekerasan.. Berusaha melakukan yg terbaik dan menikmati setiap ritme kehidupan yg diberikan Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjaga Pikiran Tetap Waras Melalui Mind Decluttering

1 September 2021   16:17 Diperbarui: 1 September 2021   20:38 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjaga pikiran tetap waras di situasi sulit | Sumber: Pexels

Melainkan, ini bagaimana bernafas sambil merasakan udara yang masuk dari hidung dan kemudian dihembuskan. Kalau kamu bernafas, apanya yang gerak? Perut atau diafragma? Kalau saya keduanya, dan yang pasti melalui hidung.

Tahukah kamu, kkita kadang bernafas hanya menggunakan 1/3 atas patu-paru dalam bernafas. 

Orang yang berada dalam keadaan stres biasanya akan bernafas dengan cepat. 

Nah pada mind decluttering ini, bernafas yang perlahan sambil dirasakan. Saat proses bernafasmu baik, maka tubuh akan lebih relaks.

8. Me time
Biasanya ini dilakukan agar lebih relaks. Kegiatannya pun bermacam-macam, seperti luluran di rumah, nemenin anak bermain, main game, berkebun, dan lain-lain.

Dengan mind decluttering kita bisa lebih fokus atas apa yang kita lakukan, tidak mudah bereaksi atas stimulus. 

Sama halnya dengan mindfulness di mana Germer, Siegel, dan Fulton (2005) menyebutkan mindfulness adalah suatu kondisi kesadaran pada saat ini dengan penuh penerimaan. 

Menjadi sadar sepenuhnya pada hal yang terjadi saat ini dengan mengalihkan pengalaman yang lain, diterima sepenuhnya tanpa penilaian (Mace, 2008).

Jadi buat para pembaca yang baik hati, kalau sudah merasa overload, susah mengingat, mudah lupa, letih. Itu berarti sudah saatnya melakukan mind decluttering untuk kesehatan mental bersama.

Selamat mencoba ^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun