Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dibalik Keindahan Candi Kalasan, Apakah Berkorelasi dengan Pemujaan "Sang Navigator Jiwa"?

22 November 2024   14:19 Diperbarui: 22 November 2024   21:52 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relief Dewa memegang bunga Teratai di salah satu badan Candi Kalasan. Sumber: Buku Atlas Budaya

Berdasar paparan tersebut, Dewi Tara bisa disebut sebagai sang "Navigator Jiwa". Sebab Dewi Tara yang dianggap dan diyakini sebagai pembimbing, pemberi arah jalan kehidupan bagi pemeluknya. Sebagai layaknya peran ibu selalu memberikan kasih sayang kepada nak-anaknya secara tulus. Sebagai seorang dewi tertinggi, Dewi Tara sebagai simbol kebijaksanaan. Langkah inilah yang menjadi landasan untuk melakukan pencerahan jiwa.

Posisi yang tinggi, suci dan menjadi simbol kebijakanaan dan pencerahan jiwa, maka Dewi Tara mendapatkan perhatian besar dalam pemujaan terhadap kedudukannya di agama Budha (Mahayana).   

Oleh sebab itu, sangat wajar bahwa para guru Sailindra meminta agar Raja Panangkaran membuatkan tempat suci untuk Dewi Tara yaitu Candi Kalasan. Selanjutnya juga sangat wajar, bahwa Candi Kalasan dibuat dengan arsitektur yang menarik dan ornamen yang bagus dan mempesona. Tentu semua itu ditujukan agar masyarakat memperoleh jiwa yang tercerahkan oleh Dewi Tara. Sehingga tidak berlebihan bahwa dibalik kemegahan Candi Kalasan, ada korelasinya denga status Dewi Tara sebagai sang Navigator jiwa.

Referensi

  • Agus Tri Hascaryo,dkk,2002. Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya. Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Propinsi Jawa Tengah.
  • Edy Sedyawati,dkk.2013. Candi Indonesia, Seri Jawa. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Priyadi Kardono,dkk.2016.Atlas Budaya Indonesia (Edisi Candi): Meneropong Candi dari Aspek Geospasial.Badan Informasi Geospasial.Bogor
  • Sri Morwantini Rohmawati,dkk. 2008.Selayang Pandang Candi-Candi di Yogjakarta.Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogjakarta.
  • Sartono Kartodirdjo,dkk.1975.Sejarah Nasional Indonesia II.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Jakarta
  • https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
  • https://ptik.fkip.uns.ac.id/ajc/kalasan.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun