Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mutiara Budaya Bangsa Dibalik Reruntuhan Candi Losari

16 Agustus 2024   03:33 Diperbarui: 16 Agustus 2024   03:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relief Kala yang terletak di tangga masuk candi Induk.Dokpri

Dilansir dari https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng diperoleh penjelasan bahwa secara umum Candi Losari merupakan kompleks candi yang tidak terlalu besar, tetapi mempunyai  ragam hias serta seni arsitektur yang sangat indah. Dijelaskan lebih lanjut di atas pintu masuk candi perwara I dan Candi Perwara II terdapat hiasan kepala kala yang masih utuh. Ragam hias juga terlihat apik yakni berupa antefik pada komponen atap hiasan sudut atap berupa ratna atau keben. Relief arca Mahakala juga dapat ditemui di kiri pintu masuk candi induk, kemudian juga relief Gajah di bawah pipi tangga dinding belakang candi induk.

Foto hasil repro dokumen pak Badri (penemu dan pemilik lahan Salak tempat ditemukan candi Losari).dokpri.
Foto hasil repro dokumen pak Badri (penemu dan pemilik lahan Salak tempat ditemukan candi Losari).dokpri.
Beberapa ragam hias tersebut tidak berada dalam kompleks candi Losari, namun disimpan di Balai Pelestarian Cagar Budaya Jateng. Beberapa ragam hias yang masih berada di dalam kompleks candi antara lain relief kala yang berada di pintu candi Perwara I, relief kala yang berada di pintu depan candi induk.

Relief Kala yang terletak di tangga masuk candi Induk.Dokpri
Relief Kala yang terletak di tangga masuk candi Induk.Dokpri
Selain arca, ragam hias, juga ditemukan aneka peripih dan lingga. Peripih pada bangunan candi mempunyai fungsi penting bagi keberadaan bangunan candi sebagai tempat ibadah. Peripih merupakan media bagi dewa merasukkan zat inti kedewaannya. Dapat dikatakan peripih merupakan roh sebuah candi. ( https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/pripih). Sedangkan lingga merupakan wujud an-iconic dewa Siwa. Lingga juga merupakan lambang dari kesuburan. Dalam konsep agama hindu, lingga merupakan manifestasi dari Dewa Siwa sehingga disembah.  Namun juga dapat berfungsi sebagai batas wilayah yang lebih bersifat profan.

 Foto hasil repro dokumen pak Badri (penemu dan pemilik lahan Salak tempat ditemukan candi Losari).Dokpri 
 Foto hasil repro dokumen pak Badri (penemu dan pemilik lahan Salak tempat ditemukan candi Losari).Dokpri 
Arca, ragam hias, relief, artefik dan komponen candi lain yang ditemukan di kompleks candi Losari menunjukkan adanya kemampuan bangsa kita pada masa lalu. Secara khusus, hal tersebut menunjukkan adanya mutiara peradaban bangsa kita pada masa dinasti Sanjaya. Apabila candi Losari merupakan bangunan suci yang dibangun masa raja Sanjaya, maka candi tersebut setidaknya dibangun pada kisaran 732 M, setelah candi Gunung Wukir.

Ditemukannya candi Losari melengkapi kekayaan sejarah masyarakat Magelang (khususnya) dari masa kekuasaan Hindu-Budha, sekaligus makin memantabkan keberadaan Kabupaten Magelang sebagai "kota candi." Apalagi letaknya hanya beberapa kilometer dari candi Gunung Wukir (candi pertama yang dibangun Sanjaya Magelang) dan candi Gunung Sari. 

Baik candi Losari, Gunung Wukir, Gunung Sari berada di wilayah kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Berdasar temuan prasasti maupun situs-situs yang ditemukan, tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa sejak abad VIII M telah terjadi Poros Magelang- Prambanan dalam peradaban Hindu dan Budha. Artinya wilayah kabupaten Magelang (sekarang), sejak abad VIII M telah menjadi salah satu pusat kegiatan politik, social,ekonomi, budaya maupun agama.

Referensi:

                                                                                               

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun