Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengembalikan Pendidikan Indonesia ke Tempat "Peraduannya"

2 Mei 2024   07:17 Diperbarui: 9 Mei 2024   10:05 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kaum intelektual masa kini. https://nasional.kompas.com

Fenomena jalan pintas pendidikan setidaknya ditandai adanya proses meraih gelar yang asal-asalan. Pragmatisme jalanya pendidikan setidaknya ditandai dengan jual beli ijazah. 

Maka tingginya pendidikan tidak bisa dijadikan ukuran tingginya keilmuan dan moralitasnya.  Ketika kondisinya demikian, maka setinggi apapun pendidikan yang diraihnya agaknya sulit untuk menjadikan pendidikan yang dimiliki sebagai "pelita kehidupan" masyarakat.    

2) Pendidikan sebagai sarana mencari pekerjaan dan jabatan

Di masyarakat juga mengemuka fenomena bahwa pendidikan didentikkan dengan pekerjaan bahkan jabatan. Bahkan ada juga sebagian masyarakat yang mengukur keberhasilan pekerjaan jika sudah menjadi pegawai negeri. 

Maka makin tinggi pendidikannya, harapan yang diinginkan adalah pekerjaan yang layak dan penghasilan yang layak  dan bisa diterima sebagai pegawai negeri.

Apakah hal tersebut salah? Tentu jawabnya tidak, apabila semua proses dijalani sebagaimana mestinya. Dalam prosesnya tetap mengedepankan aturan main yang ada dan etika serta moralitas selama menuntut pendidikan. 

Jika tidak, fenomena yang muncul juga jalan pintas dan pragmatisme. Sehingga di masyarakat muncul fenomena ijazah palsu, jual beli ijazah. 

Fenomena tersebut menunjukkan pendidikan sudah melenceng dari esensinya. Ketika kondisinya demikian, mungkinkan pendidikan yang diraih dapat menjadi "pelita kehidupan" bagi masyarakatnya?

Bahkan sekarang sudah bisa dirasakan bersama munculnya fenomena dosa besar bagi kaum intelektual yaitu ia mengetahui kebenaran, tapi takut dan tak mau mengungkapkan kebenaran itu. 

Fenomena ini yang menjadikan pendidikan gagal menjadi "pelita kehidupan". Semua ini disebabkan oleh orientasi pendidikan yang semata-mata ditujukan untuk kepentingan pekerjaan maupun jabatan.

Dampak yang muncul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun