Pengelolaan sekolah berbasis masyarakat masyarakat mempunyai dua dimensi yaitu peran internal dan eksternal. Peran internal yaitu aktivitas sekolah yang diarahkan pada kepedulian terhadap lingkungan sekolah. Dimensi eksternal adalah keberhasilan sekolah dalam mengajak masyarakat berpartisipasi pada kegiatan sekolah.
Kegiatan bakti sosial dalam berbagai bentuknya (santunan fakir miskin, peduli bencana, dll) ada baiknya perlu dirancang sebagai salah satu aspek budaya mutu yang ditampilkan. Langkah ini untuk memosisikan kehadiran sekolah bermanfaat bagi masyarakat, dan dibesarkan oleh partisipasi masyarakat.
Urgensi Mewujudkan Budaya Mutu Sekolah
1) Memastikan sekolah melakukan aktivitas layanan yang berkualitas kepada siswa
Siswa menjadi sasaran layanan mutu sekolah. Ketika budaya mutu sekolah baik, maka ada kepastian bahwa sekolah memberikan layanan yang berkualitas kepada siswa. Layanan tersebut baik bersifat kuantitas maupun kualitas.Â
Makin ada kepastian layanan kepada siswa pada gilirannya akan mendorong siswa memperoleh kesempatan mengembangkan segenap potensi yang dimiliki sesuai bakat dan minatnya.
2) Memastikan sekolah melakukan aktivitas layanan secara sistemik dan terstruktur
Sekolah yang memiliki budaya mutu yang baik, salah satunya ditandai adanya layanan yang tersistem dan terstruktur. Formula demikian akan berdampak secara khusus kepada guru dalam memberikan layanan profesi kepada siswa.Â
Inovasi, kreasi dan spirit yang kompetitif akan menjadi kebutuhan guru dalam memberikan layanan kepada siswa. Makin produktif guru, maka budaya layanan pembelajaran juga makin inovatif dan kreatif.
3) Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah
Urgensi yang bersifat eksternal adalah meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah. Makin tinggi kepercayaan masyarakat, akan mendorong sekolah makin eksis di masyarakat.Â
Pada gilirannya segenap program sekolah akan mendapat dukungan maksimal dari masyarakat. Apabila langkah demikian dilakukan oleh sekolah swasta, tentu keberlangsungan sekolah akan terus terjaga.
Budaya mutu sekolah merupakan parameter kualitas layanan sekolah kepada siswa. Maka makin tinggi budaya mutu sekolah, makin berkualitas layanan kepada siswa. Secara eksternal, keberhasilan sekolah mewujudkan budaya mutunya akan memperkuat posisi tawar sekolah di tengah masyarakat.Â
Namun untuk mewujudkan hal tersebut memerlukan kepemimpinan yang visioner dan daya dukung guru yang memiliki sikap open minded, meninggalkan budaya feodalisme dan karakteristik jiwa kolonialis yang menjajah kemerdekaan orang lain yang berprestasi.Â
Pada akhirnya budaya mutu sekolah akan menjadi pilar peningkatan mutu pendidikan bangsa kita tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H