Pendek kata mewujudkan budaya mutu sekolah sebaiknya tetap berorientasi pada kemampuan riil dan kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan budaya sekolah. Contoh, kegiatan hunting tourist yang dilaksanakan SDIT Larish Magelang, mengingat lokasi sekolah hanya berjarak 8 km dari candi Borobudur. Sehingga selain jaraknya dekat juga mudah mencari nara sumber.
2) Terwujudnya aktivitas guru yang variatif dan produktif
Indikator kedua sekolah yang mempunyai budaya mutu baik ditandai dengan aktivitas guru yang variatif dan produktif.Â
Aktivitas ini ditandai dengan aneka langkah guru dalam melahirkan karya-karya profesinya. Baik yang bersifat pemenuhan kesiapan kebutuhan mengajar (resume materi, diktat, alat pembelajaran, dll), keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dan kegiatan lain yang dapat memperkaya wawasan profesi.Â
Selain itu juga ditandai dengan kesadaran untuk melahirkan karya profesi seperti menyusun laporan penelitian Tindakan kelas apalagi buku-buku karya inovasi lainnya.
Aneka ragam kegiatan yang dilakukan guru selain yang bersifat rutinitas dapat menjadi salah satu indikator penting budaya mutu sekolah yang baik. Sebab guru merupakan pelaku perubahan kognitif, afektif dan psikomotor siswanya.
Maka ketika gurunya produktif akan menjadi pelaku perubahan yang inspiratif dan inovatif. Sebab kecenderungan guru yang konservatif dalam melayani siswanya adalah guru-guru yang tidak produktif. Maka sepak terjang guru dalam melakukan aktivitasnya adalah salah satu indikator budaya mutu sekolahnya.
3) Terwujudkan pengelolaan sekolah berbasis masyarakat
Salah satu indikator sekolah mempunyai budaya mutu yang baik ditandai dengan keberhasilan sekolah dalam mengembangkan manajemen berbasis masyarakat yaitu manajemen yang ditandai dengan terlibatnya wali siswa dan masyarakat pada umumnya secara maksimal dalam berbagai bidang yang dijalankan.