Berpikir kreatif pada akhirnya mendorong berpikir inovatif. Oleh sebab itu ketika guru dalam pembelajaran menerapkan pengembangan berpikir kreatif, maka dalam proses tersebut siswa dilatih berpikir inovatif (menemukan ide atau gagasan yang baru)
Empat manfaat tersebut merupakan hal penting bagi siswa. Oleh sebab itu kualitas pembelajaran bisa ditingkatkan melalui pegembangan berpikir kreatif. Langkah tersebut menjadi sarana penting dalam melatih siswa mengasah pengalaman belajar mengembangkan ide-ide kreatifnya. Â
Langkah-langkah pengembangan Creativity Quotient dalam Pembelajaran
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan Creativity Quotient dalam proses pembelajaran. Langkah tersebut meliputi hal-hal berikut:
a) Menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah
Pemecahan masalah (problem solving) mempunyai banyak manfaat bagi pengembangan mentalitas dan berpikir siswa. Oleh sebab itu guru dalam merancang dan menjalankan pembelajaran hendaknya berorientasi pada pemecahan masalah. Model yang bisa diadopsi antara lain Problem Based Learning, Projec Based Learning, Inquary Learning maupun Discovery Learning. Model-model tersebut efektif dalam melatih siswa memecahkan masalah.
b) Menerapkan pendekatan Konstrutivisme dalam pembelajaran
Paradigma dalam pendekatan konstruktivisme adalah siswa bukanlah gelas kosong. Artinya siapapun siswa mereka sudah mempunyai pengetahuan tentang materi yang dibahas. Oleh sebab itu tugas guru adalah mengkonstruk pengetahuan siswa yang berserakan menjadi suatu bangunan ide atau gagasan yang tertata agar mudah dipahami oleh dirinya maupun orang lain. Pendekatan konstrukvisme dalam pembelajaran secara proses dapat mengasah siswa berpikir kreatif.
c) Menerapkan pembelajaran aktif (Active Learning)
Pada dasarnya Active Learning adalah pendekatan yang ditekankan agar siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran. Keaktivitas tersebut bisa ditandai dalam kegiatan bertanya, keberanian menjawab pertanyaan, melakukan tugas-tugas guru maupun kegiatan lain yang dapat mengasah mentalitas dan pikiran. Oleh sebab itu berpikir kreatif yang dikembangkan dalam pembelajaran bisa dilakukan dengan pendekatan Active Learning.