Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Pengembangan Creativity Quotient

9 Juni 2023   06:53 Diperbarui: 10 Juni 2023   16:53 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak berpikir kreatif. Sumber: kompas.com

Berpikir kreatif pada akhirnya mendorong berpikir inovatif. Oleh sebab itu ketika guru dalam pembelajaran menerapkan pengembangan berpikir kreatif, maka dalam proses tersebut siswa dilatih berpikir inovatif (menemukan ide atau gagasan yang baru)

Empat manfaat tersebut merupakan hal penting bagi siswa. Oleh sebab itu kualitas pembelajaran bisa ditingkatkan melalui pegembangan berpikir kreatif. Langkah tersebut menjadi sarana penting dalam melatih siswa mengasah pengalaman belajar mengembangkan ide-ide kreatifnya.  

Ilustrasi pengembangan berpikir kreatif. Sumber: haidunia.com
Ilustrasi pengembangan berpikir kreatif. Sumber: haidunia.com

Langkah-langkah pengembangan Creativity Quotient dalam Pembelajaran

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan Creativity Quotient dalam proses pembelajaran. Langkah tersebut meliputi hal-hal berikut:

a) Menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah

Pemecahan masalah (problem solving) mempunyai banyak manfaat bagi pengembangan mentalitas dan berpikir siswa. Oleh sebab itu guru dalam merancang dan menjalankan pembelajaran hendaknya berorientasi pada pemecahan masalah. Model yang bisa diadopsi antara lain Problem Based Learning, Projec Based Learning, Inquary Learning maupun Discovery Learning. Model-model tersebut efektif dalam melatih siswa memecahkan masalah.

b) Menerapkan pendekatan Konstrutivisme dalam pembelajaran

Paradigma dalam pendekatan konstruktivisme adalah siswa bukanlah gelas kosong. Artinya siapapun siswa mereka sudah mempunyai pengetahuan tentang materi yang dibahas. Oleh sebab itu tugas guru adalah mengkonstruk pengetahuan siswa yang berserakan menjadi suatu bangunan ide atau gagasan yang tertata agar mudah dipahami oleh dirinya maupun orang lain. Pendekatan konstrukvisme dalam pembelajaran secara proses dapat mengasah siswa berpikir kreatif.

c) Menerapkan pembelajaran aktif (Active Learning)

Pada dasarnya Active Learning adalah pendekatan yang ditekankan agar siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran. Keaktivitas tersebut bisa ditandai dalam kegiatan bertanya, keberanian menjawab pertanyaan, melakukan tugas-tugas guru maupun kegiatan lain yang dapat mengasah mentalitas dan pikiran. Oleh sebab itu berpikir kreatif yang dikembangkan dalam pembelajaran bisa dilakukan dengan pendekatan Active Learning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun