c). Ulet yaitu sikap yang tidak mudah menyerah. Sebab selama proses pembelajaran guru sudah merancang aktivitas yang harus diselesaikan oleh siswa dalam berbagai bentuk baik yang sederhana maupun yang kompleks. Langkah tersebut akan melatih siswa bersikap ulet.
d). Tanggungjawab yaitu sikap yang mau menjalankan tugas yang diberikan oleh guru. Kesadaran siswa menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran yang diberikan guru akan melatih mereka bertanggungjawab.
Empat aspek tersebut secara istilah sudah sangat populer. Namun implementasinya dalam pembelajaran sering terlupakan. Padahal empat hal di atas merupakan aspek-aspek kecerdasan emosi yang penting dimiliki oleh siswa.
Oleh sebab itu dalam merancang dan menjalankan proses pembelajaran agar selalu memperhatikan arti penting kecerdasan emosi bagi siswa.Â
Empat hal tersebut akan berhasil dimiliki siswa apabila selama proses pembelajaran, guru memberikan kesempatan dan porsi yang memadai agar keempat aspek tersebut dapat dikembangan melalui latihan demi latihan dalam proses pembelajaran.
Beberapa Langkah Meningkatkan Kecerdasan Emosi dalam Pembelajaran
Agar dalam proses pembelajaran dapat berfungsi meningkatkan kecerdasan emosi siswa, setidaknya guru perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a). Merancang pembelajaran agar berjalan secara demokratis, yaitu proses pembelajaran yang memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyan baik sesama siswa maupun kepada guru.
Kondisi pembelajaran yang demikian akan mendorong sikap mental siswa terbuka dan berani berlatih untuk bertanya maupun menjawab.Â
Tugas guru menerima jawaban dan pertanyaan tanpa harus menimbang kualitas pertanyaan maupun jawaban. Sehingga tugas guru lebih banyak memberikan motivasi agar semua siswa berani bertanya dan berani menjawab serta siap menjalankan tugas-tugas pembelajaran yang diberikan oleh guru baik secara individual maupun berkelompok. Pada akhir pembelajaran guru memberikan ulasan secara menyeluruh tentang jawaban maupun pertanyaan siswa.
b). Merancang pembelajaran agar berjalan secara partisipatif, yaitu proses pembelajaran yang dapat melibatkan semua siswa dengan segenap keunikannya.