Di antara biji-biji hujan yang jatuh malam ini
Kulihat genangan air mata di sepanjang Malioboro
Memecahkan keramaian manusia yang sedang lalu lalang
Itu bukan air mata buaya
Itu air mata suci dari anak manusia
Merekalah anak jalanan
Yang sedang menangis dalam tawanya
Malioboro menjadi saksi
Betapa danau derita yang mendera
Mereka dicaci dan terkadang dimaki
Seperti sampah yang menjijikkan
Mereka dibuang dan dikucilkan
Diantara reruntuhan harapan
Yang semakin terkikis oleh tetesan hujan
Hanya Malioboro yang menjadi sahabat mereka
Tempat anak jalanan mengaduh
Mengais secercah harapan di lorong-lorongnya
Yang penuh teka-teki kehidupan
Ketika hari berganti dengan malam
Malioboro menjadi sandaran mereka para anak kolong jalanan
Hingga pagi menjelang
Dan para anak kolong Malioboro kembali berjuang
Temukan teka-teki hidupnya
Lihatlah mereka kawan!
Malam hari mereka menggigil kedinginan
Siang hari tubuh mereka gosong kepanasan
Dan tidak jarang harus dikejar-kejar aparat keamanan
Kawan mereka juga sahabat kita
Bagian dari diri kita
Yang selama ini kita sepelekan
Yang selama ini kita acuhkan
STOP menghardik mereka kawan!
Mereka juga manusia
Yang butuh cinta juga kasih sayang
Peluklah mereka hiburlah mereka
Dan mari berbagi canda tawa dengannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H