Mohon tunggu...
Cipta Mahendra
Cipta Mahendra Mohon Tunggu... Dokter - Dokter yang suka membaca apapun yang bisa dibaca.

Kesehatan mungkin bukan segalanya, tapi segalanya itu tiada tanpa kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Memahami Pemeriksaan Penunjang Medis

22 Februari 2021   20:30 Diperbarui: 24 Februari 2021   07:53 2883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini belum berbicara soal variasi normal dan fenomena fisiologis normal tubuh yang bisa saja memberi hasil berbintang pada hasil PP tetapi secara kemaknaan tidak berarti. 

Dalam kasus PP lab darah misalnya, antar lembaga/pusat/institusi pemeriksanya bisa memiliki nilai rentang normal berbeda untuk parameter-parameternya meskipun biasanya perbedaan nilainya tidak jauh. Ini bergantung pada alat dan bahan yang dipakai lembaga/pusat/institusi itu untuk melakukan pemeriksaannya. 

Jika Anda melakukan pemeriksaan check-up di sebuah tempat dan mendapati angkanya dibintangi namun hanya berbeda tipis dari rentang normalnya, kemungkinan hanya variasi ini bisa saja jadi sebabnya. 

Kasus lain, ada kalanya tubuh Anda mungkin sedang melawan infeksi ringan, yang tidak sampai membuat gejala seperti demam dan pusing kepala. Secara klinis ini artinya Anda tidak sedang sakit, tetapi bisa saja terlihat saat diperiksa lab darahnya; parameter infeksinya menunjukkan hasil tinggi. Untuk kasus ini, parameternya bisa diabaikan karena biasanya toh bisa sembuh sendiri.

Ada juga kasus-kasus penyakit yang memerlukan parameter multipel untuk dianalisis; dalam kondisi ini nilai hasil untuk sebuah pengukuran A menjadi petunjuk untuk mengartikan sebuah nilai hasil lain untuk pengukuran B, C, dan seterusnya. Untuk kasus ini, tentu kerumitannya akan lebih tinggi lagi dan memerlukan dokter sebagai ahli untuk membaca dan memahaminya.

Inilah sebabnya saya sebagai dokter menyarankan untuk para awam yang melakukan pemeriksaan PP - terutama yang melakukannya secara mandiri tanpa saran untuk diperiksakan oleh dokternya - agar lebih berhati-hati saat membaca hasil tes/pemeriksaannya. 

Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar tidak salah paham dan benar dalam analisis hasil-hasilnya. Ingat sekali lagi, PP menunjang anamnesis dan PF sehingga pembacaannya harus sesuai dengan konteks tersebut. 

Mengingat hal itu bukan perkara mudah, sebaiknya orang awam bertanya dulu ke dokter dan jangan membaca sendiri, apalagi jika menyangkut hasil pemeriksaan untuk parameter-parameter yang tidak umum atau jarang diujikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun