Mohon tunggu...
Cinta Chara
Cinta Chara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

An undergraduate student of Ocean Engineering Department.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menggapai Kemandirian Garam Nasional: Solusi untuk Masa Depan Petani Garam Indonesia

8 Desember 2024   13:30 Diperbarui: 8 Desember 2024   22:01 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

- Kesulitan dalam distribusi garam ke pasar

- Kerusakan produk selama pengangkutan

- Berkurangnya margin keuntungan petani

5. Keterbatasan Teknologi dan Sumber Daya Manusia

Mayoritas petani garam masih menggunakan teknologi sederhana dalam proses produksi. Hal ini disebabkan oleh:

- Keterbatasan modal untuk investasi teknologi

- Kurangnya pemahaman tentang teknologi modern

- Minimnya pelatihan dan pendampingan teknis

- Rendahnya tingkat pendidikan petani garam

6. Struktur Pasar yang Tidak Menguntungkan

Pasar garam di Indonesia cenderung bersifat oligopsonistik, di mana terdapat sedikit pembeli (tengkulak atau perusahaan besar) yang mengendalikan harga. Kondisi ini menciptakan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun