- Kesulitan dalam distribusi garam ke pasar
- Kerusakan produk selama pengangkutan
- Berkurangnya margin keuntungan petani
5. Keterbatasan Teknologi dan Sumber Daya Manusia
Mayoritas petani garam masih menggunakan teknologi sederhana dalam proses produksi. Hal ini disebabkan oleh:
- Keterbatasan modal untuk investasi teknologi
- Kurangnya pemahaman tentang teknologi modern
- Minimnya pelatihan dan pendampingan teknis
- Rendahnya tingkat pendidikan petani garam
6. Struktur Pasar yang Tidak Menguntungkan
Pasar garam di Indonesia cenderung bersifat oligopsonistik, di mana terdapat sedikit pembeli (tengkulak atau perusahaan besar) yang mengendalikan harga. Kondisi ini menciptakan: