Kematian…..
Apa yang bisa kudapatkan dari sebuah Kematian??
Saatnya meratap?? Tunduk dengan burai air mata pedih
Kematian itu sudah ribuan tahun yang lalu, bukankah itu usang??
Kisah lama, seperti yang dikisahkan oleh kakek-kakek pendongeng sebelum tidur
Apa yg BAPA mau dari sebuah kematian???
Darah ganti darah??
Mata ganti mata??
Untuk puaskan dendam dengan sebuah siksa
Siksa yang tidak manusiawi sama sekali
Cambuk dengan ujung bergigi mencabik daging Anak Manusia
Lupakah BAPA… sebelumnya DIA dengan lantang katakan Anak Manusia itu Putra-NYA??
Dimana hati BAPA, saat Anak Manusia berlutut takut
“Lalukan cawan ini dari pada-KU”
Jangan membunuh….
Bukankah hukum itu BAPA tulis pada Loh Batu
Mengapa BAPA sendiri ingkari??
Ada pembunuh-pembunuh berdarah dingin
Anak Manusia itu berlumur darah
DIA tersiksa!!
Oooooooooooo…. Dimana dapat kuraba kebenaran BAPA ??
Bagaimana aku berani berlindung dibawah KakiNya??
Kawan...
Jangan kau ributkan dongeng lama yang jadi obat tidur saat kecil
Jangan kau buang energi dirimu hanya untuk mencari jawab...
Kawan...
Aku pun tidak punya jawaban yang bisa hilangkan sedihmu dalam tanya..
Aku bukan kitab berjalan ataupun contoh sosok manusia yang pantas di teladani..
Aku adalah sosok karya Chairil Anwar dari penggal puisinya "Sosok terbuang dari binatang jalang"..
Tapi...
Aku tau bahwa Bapa tidak pernah menciptakan pembunuh..
Aku tau bahwa Bapa sangat mengasihi semua ciptaanNya,termasuk kamu,aku dan si pembunuh...
Aku tau bahwa Bapa sengaja ciptakan cerita sebelum tidur yang tidak bisa terbantahkan oleh siap pun..
Aku tau bahwa Bapa tidak mendiamkan semua ciptaanNya sendir dalam hadapi semua...
Karena...
Harga kematianNya tidak akan bisa di bayar dengan apapun..
Harga kematianNya tidak untuk di ganti dengan kematian juga..
Harga kematianNya justru untuk membayar ganti rugi kelamnya awan kabut dosa yang sesak menyelimuti ruang hidup ciptaanNya..
Harga kematianNya justru untuk melunasi nama semua ciptaanNya yang sudah tertoreh dalam daftar istana raja Kegelapan...
Kawan...
Saat ini, anak manusia yang tersiksa itu adalah kita...
Kamu,aku dan mereka...
Mampukah kita berkata dalam ngeri : "Ke dalam tanganMu, ku serahkan nyawaku.."
saat salib yang kita pikul terjatuh menimpa tubuh yang penuh dengan luka...??
Mampukah kita berteriak juga dalam perih : "ELOI...ELOI..LAMA SABHAKTANI.." saat paku pertama menembus tubuh...??
Mampukah kita berujar dalam ngilu yang menembus tulang : "Ampuni mereka karena mereka tidak tau apa yang mereka perbuat..."
saat caci maki bahkan ludah mengotori tubuh...??
Mampukah kita jalani semua contoh yang sudah Bapa berikan dan Bapa jalani dalam kehadiranNya sebagai sosok Anak Manusia yang tidak abadi...??
Kawan...
Usaikan semua tanyamu dalam sedih dan perih...karena Bapa tau semua yang kau rasa...
By: Jingga - Joe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H