Mohon tunggu...
Jingga Rangkat
Jingga Rangkat Mohon Tunggu... -

Aku tetap aku tak peduli siapa Kamu..... \r\n\r\nkeraguanku bukanlah sebuah kebingungan. keraguanku untuk membuka sebuah kemungkinan!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kematian !!

22 April 2011   12:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:31 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kematian…..

Apa yang bisa kudapatkan dari sebuah Kematian??

Saatnya meratap?? Tunduk dengan burai air mata pedih

Kematian itu sudah ribuan tahun yang lalu, bukankah itu usang??

Kisah lama, seperti yang dikisahkan oleh kakek-kakek pendongeng sebelum tidur

Apa yg BAPA mau dari sebuah kematian???

Darah ganti darah??

Mata ganti mata??

Untuk puaskan dendam dengan sebuah siksa

Siksa yang tidak manusiawi sama sekali

Cambuk dengan ujung bergigi mencabik daging Anak Manusia

Lupakah BAPA… sebelumnya DIA dengan lantang katakan Anak Manusia itu Putra-NYA??

Dimana hati BAPA, saat Anak Manusia berlutut takut

“Lalukan cawan ini dari pada-KU”

Jangan membunuh….

Bukankah hukum itu BAPA tulis pada Loh Batu

Mengapa BAPA sendiri ingkari??

Ada pembunuh-pembunuh berdarah dingin

Anak Manusia itu berlumur darah

DIA tersiksa!!

Oooooooooooo…. Dimana dapat kuraba kebenaran BAPA ??

Bagaimana aku berani berlindung dibawah KakiNya??

Kawan...

Jangan kau ributkan dongeng lama yang jadi obat tidur saat kecil

Jangan kau buang energi dirimu hanya untuk mencari jawab...

Kawan...

Aku pun tidak punya jawaban yang bisa hilangkan sedihmu dalam tanya..

Aku bukan kitab berjalan ataupun contoh sosok manusia yang pantas di teladani..

Aku adalah sosok karya Chairil Anwar dari penggal puisinya "Sosok terbuang dari binatang jalang"..

Tapi...

Aku tau bahwa Bapa tidak pernah menciptakan pembunuh..

Aku tau bahwa Bapa sangat mengasihi semua ciptaanNya,termasuk kamu,aku dan si pembunuh...

Aku tau bahwa Bapa sengaja ciptakan cerita sebelum tidur yang tidak bisa terbantahkan oleh siap pun..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun