Asli ini film preman pensiun kocak banget. Si bioskop saya pada ketawa semua. Apalagi dialog mang UU yang hanya yes, no. Belum lagi kekocakan couple Murad dan Pipit. Bagi saya setelah nonton film ini, Preman Pensiun ini mengangkat kisah cinta dan mengenang alm Didi Petet. Cerita di film ini lebih banyak mengajarkan kita tentang kenangan, masa lalu dan cinta. 3 tahun berlalu setelah semua preman pensiun dan beralih profesi, kehidupan berubah. Kang Mus konsisten dengan usaha kicimpring, Gobang usaha lele yang akhirnya pulang ke Bandung buat menyelidiki kasus pengeroyokan adik iparnya, Didik yang sudah nikah dengan Imas, hingga Murad dan Pipit yang menjadi security.
Kekocakan terus terjadi dari setiap adegan dan dialog yang ada di film ini, hingga kisah dari keluarga kang Mus yang harus diikuti. Gimana kang Mus ini resah dengan kisah cinta anaknya Shafira yang beranjak dewasa pacaran dengan seorang mahasiswa. Teh Kinanti juga setelah sekian lama di Jakarta, akhirnya kembali, karena akan mengadakan 1000 hari kepergian kang Bahar. Tentu disinilah Kang Mus dan teh Kinanti mengenang sosok kang Bahar.
Sumber untuk poster sinetron Preman Pensiun di atas: https://id.wikipedia.org/wiki/Preman_Pensiun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H