Kalau mendengar judul Preman Pensiun, pasti sudah tidak asing. Sinetron yang tayang tahun 2015 ini menghadirkan aktor favorit sejak dahulu yakni Didi Petet. Sebagai penggemar Didi Petet, tentu tidak boleh terlewatkan untuk melihat actingnya di sinetron bergenre komedi ini. Jarang banget sebenarnya saya nonton sinetron, kecuali komedi. Apalagi sinetron ini berlokasi di Bandung. Cocok bangetkan, saya termasuk orang sunda, jadi ga boleh ketinggalan nonton ini sama keluarga. Apalagi premannya banyak yang kocak banget.
Dalam sinetron Preman Pensiun diceritakan bahwa Kang Bahar yang diperankan Didi Petet merantau ke Bandung untuk mencari nafkah. Dengan kemapuan beladirinya, Kang Bahar berjaya sebagai preman. Dan berpuluh-puluh tahun kemudian, Bahar telah menjadi pemegang kekuasaan di jalanan, pasar dan terminal yang ada di Bandung. Bahar memiliki tangan kanan bernama Muslihat yang dalam sinetron ini diperankan oleh Epy Kusnandar yang sangat setia bekerja dengan Bahar.Â
Diceritakan bahwa, pada akhirya Bahar memilih pensiun menjadi preman setelah kematian istrinya. Dan semakin mendekatkan dengan keluarga. Bahar memiliki anak, salah satunya adalah Kinanti yang bekerja di Jakarta. Jadi ingat, kang Bahar ini punya 3 anak cewek, Kinasih dan Kirani sudah menikah, sedangkan Kinanti belum. Mau pacaran selalu gagal, karena semua sudah tahu dengan sosok Kang Bahar. Sampai akhirnya Kinanti mencari tahu tentang sosok sang ayah di masa lalunya. Setelah pensiun jadi preman, Kang Mus yang akhirnya menggantikan posisi Bahar. Sejak itu banyak konflik di kehehidupan preman, dari kekuasaan hingga balas dendam. Tapi tidak lepas dari kekocakan sinetron ini yang dimainkan para pemainnya. Apalagi suka ada dialog yang saling sambung, dari orang yang satu dan lainya. Ini beneran lucu banget.Â
Mengenang Didi Petet
Terus siapa saja ya yang menjadi pemain di film ini?
Tentunya masih sama dari sinetronnya. Ada Epy Kusnandar (Muslihat), Tya Arifin (Kinanti), Sindy Lasmana (Kinasih), Anzanie Kamilah (Kirani), Soraya Rasyidd (Imas), Deny Firdaus (Murad), Ica Naga (Pipit), Dedi Moch Jamasari (Gobang), Andra Manihot (Dikdik), Abenk Marco (Cecep), M Fajar Hidayatullah (Ujang), Kris Tatoo (Bohim), Mang UU (Mang UU), Edoh Nining Yuningsih (Ceu Edoh), Vina Ferina (Esih), Safira Maharani (Safira), Isye Sumarni (Emak), dan Sadana Agung Sulistya (rendy).
Film Preman Pensiun persembahan MNC Pictures, tetap mengambil lokasi di Bandung Jawa Barat. Selama syuting hambatannya hanya cuaca. Film ini tetap dibuat lebih kompleks, namun tidak meninggalkan ciri khas dari sinetronnya. Dengan dialog yang ringan dan pas, saling sambung serta komedi yang sangat menghibur. Nantinya Gala Premier ini akan berlangsung di dua kota Jakarta dan Bandung. Bandung sendiri menjadi kota utama berlangsungnya syuting film Preman Pensiun dan tentunya latar belakang Sunda.
Terus gimana setelah nonton film Preman Pensiun?
Asli ini film preman pensiun kocak banget. Si bioskop saya pada ketawa semua. Apalagi dialog mang UU yang hanya yes, no. Belum lagi kekocakan couple Murad dan Pipit. Bagi saya setelah nonton film ini, Preman Pensiun ini mengangkat kisah cinta dan mengenang alm Didi Petet. Cerita di film ini lebih banyak mengajarkan kita tentang kenangan, masa lalu dan cinta. 3 tahun berlalu setelah semua preman pensiun dan beralih profesi, kehidupan berubah. Kang Mus konsisten dengan usaha kicimpring, Gobang usaha lele yang akhirnya pulang ke Bandung buat menyelidiki kasus pengeroyokan adik iparnya, Didik yang sudah nikah dengan Imas, hingga Murad dan Pipit yang menjadi security.
Kekocakan terus terjadi dari setiap adegan dan dialog yang ada di film ini, hingga kisah dari keluarga kang Mus yang harus diikuti. Gimana kang Mus ini resah dengan kisah cinta anaknya Shafira yang beranjak dewasa pacaran dengan seorang mahasiswa. Teh Kinanti juga setelah sekian lama di Jakarta, akhirnya kembali, karena akan mengadakan 1000 hari kepergian kang Bahar. Tentu disinilah Kang Mus dan teh Kinanti mengenang sosok kang Bahar.
Sumber untuk poster sinetron Preman Pensiun di atas: https://id.wikipedia.org/wiki/Preman_Pensiun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H