Rembulan di malam itu begitu manja menerangi bumi
Hingga jiwaku dan dia terpesona memandangmu
Langit bagai menari-nari indah
Dengan bintang-bintang yang berkelap-kelip
Sejuk udara di malam itu menghantarkanku dalam pelukmu
Tapi, tubuhmu terlalu lemah untuk terduduk manis
Hingga kau, kasihku
Hanya terbaring lemas mengenggam tanganku
Memandang matamu yang sayu
Dan tak berdayanya dirimu
Air mata pun jatuh..dan kau kekasih
Mengusapnya dengan lembut
Senyumanmu telah membuatku semakin mengerti
Bahwa ...kau kekasih
Jiwamu telah pasrah
Tubuhmu pun sudah terlalu lelah
Selelah hatimu dalam menjalani hidup
Hari semakin larut dan sesunyinya di malam itu
Perlahan napasmu pun terputus-putus
Merasakan sakit yang tak pernah aku tahu
Merasakan pedih yang tak pernah aku rasakan
Tapi hanya satu yang ku tahu
Kau semakin lelah dan ingin tertidur dengan damai
Sedamai kau berada dipangkuanku
Setenang detak terakhirmu yang terhenti
Dan ku pun rela cinta dibawa pergi
Kepangkuan Tuhan
Karena aku tahu..setulus dan setianya kau padaku
Tapi kau bukanlah jodohku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H