Mohon tunggu...
Cindy Wulan Dari
Cindy Wulan Dari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Educational Technology Student in UNJ

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kartini Masa Kini: Menjunjung Tinggi Pendidikan dan Emansipasi Perempuan

9 April 2024   18:42 Diperbarui: 11 April 2024   00:19 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, perempuan mampu memainkan dua peran, yaitu peran tradisional sebagai istri, ibu, dan pengelola rumah tangga maupun peran transisi sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat, dan partisipan pembangunan.

Melalui pendidikan, perempuan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk membuka gerbang pemberdayaan perempuan. Kemampuannya untuk berpikir kritis dan berkomunikasi secara efektif menjadi senjata ampuh untuk menyuarakan aspirasinya. Tak lagi terkungkung dalam bisikan keraguan, perempuan yang terdidik mampu lantang menyuarakan gagasan dan memperjuangkan hak-haknya.

Peran perempuan juga sangat besar dalam pembentukan generasi di masa datang. Mengingat besarnya peluang dan kesempatan wanita sebagai seorang ibu berperan mengawali proses pendidikan anak-anaknya sejak dini. Ada sebuah pepatah yang mengatakan jika perempuan cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas pula. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan akan berpengaruh dalam pola pikir dalam berkeluarga, cara mendidik anak dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan di keluarga.

Sumber : aceHTrend.com
Sumber : aceHTrend.com

Pendidikan tidak hanya membekali perempuan dengan pengetahuan, tetapi juga membuka peluang untuk berkontribusi secara signifikan dalam masyarakat. Perempuan yang terdidik mampu menjadi pemimpin yang berintegritas, memimpin organisasi dengan kebijaksanaan dan keadilan. Mereka juga dapat mengembangkan karir di berbagai bidang, berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.

Lebih dari itu, perempuan yang terdidik memiliki kepekaan terhadap isu-isu sosial. Mereka mampu menjadi motor penggerak perubahan, aktif dalam berbagai kegiatan sosial, dan memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi semua.

Pada akhirnya, penting bagi kita semua untuk terus melanjutkan semangat perjuangan Kartini dalam melawan stigma dan stereotip gender serta mendukung penuh akses pendidikan yang setara bagi perempuan. Dengan semangat Kartini, mari kita bersama-sama mewujudkan Indonesia yang maju, di mana perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan, berkarya, dan membangun bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun